Suharto mengaku tidak tahu alasan ditinggalkannya pekerjaan itu. Namun, info dari para pekerja, mereka tidak dibayar. Pihaknya mengaku dengan mangkraknya bangunan itu membuat siswa terganggu dalam proses belajar mengajar.
BACA JUGA:Gedung Perpustakaan Soekarno-Hatta Tegal Mangkrak, Dinas Perpustakaan Harap Pembangunan Dilanjutkan
Dia menuturkan, siswa kelas 5 dijadikan satu dengan siswa kelas 4. Mereka berbagi untuk proses belajar mengajar. Sedangkan siswa kelas 6 menempati ruang kelas 1, sementara siswa kelas 1 menempati ruang perpustakaan.
“Untuk ruang guru terpaksa menggunakan ruang gudang. Kami berharap agar segera dilanjutkan pekerjaannya. Soalnya, orangtua siswa yang mau mendaftarkan anaknya juga ragu,” ujarnya.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal A. Jafar menyatakan, sejumlah pekerjaan rehab ruang kelas diakui ada yang tidak rampung dikerjakan.
Namun, ada beberapa pekerjaan yang bisa dilanjutkan di tahun 2023. Akan tetapi, ada juga rekanan yang diblacklist tidak bisa melanjutkan pekerjaan.
“Kami akan cek, apakah SDN Dukuhjati 02 termasuk yang bisa dilanjutkan atau tidak. Kami akan cek dulu,” ujarnya. ***