KAJEN, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Internasional Batik Center ( IBC ) di jalur Pantura Wiradesa dan UMKM Center di Madukaran, Kecamatan Wonopringgo Pekalongan jadi sorotan anggota DPRD.
Pasalnya kondisi IBC dan UMKM Center cukup memprihatinkan, lesu dan sepi pengunjung.
Karena itu, DPRD Kabupaten Pekalongan 'sentil' pemkab supaya peka dengan kondisi tersebut. DPRD meminta pemkab membuat terobosan bary supaya kawasan tersebut ramai kembali.
Sorotan terhadap kondisi IBC dan UMKM Center mengemukan dalam Rapat Paripurna DPRD, Rabu 7 Juni 2023, dengan agenda Pandangan Umum Fraksi Terhadap 2 Raperda.
BACA JUGA: Akreditasi Terkendala Karena Dokter Umum Kosong, RSUD Kesesi Pekalongan Ngadu ke DPRD
Yaitu Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Pekalongan Tahun Anggaran 2022. Serta Raperda tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Fraksi PKB dalam pandangan umumnya yang dibacakan oleh Fatkhiana Dewi menyampaikan, IBC dibangun dengan tujuan mengintegrasikan para penggiat industri batik rumahan.
Banyak penggiat UMKM memaksimalkan gerai yang ada di IBC. Selain menjadi gerai batik, IBC juga menjadi pusat kuliner di jalur Pantura Kabupaten Pekalongan.
"Namun semenjak pandemi melanda hanya menyisakan sepertiga pedagang saja. Banyak gerai batik gulung tikar," ujar Fatkhiana Dewi.
BACA JUGA:12 Tahun Tak Tersentuh Perbaikan, Jalan Curugmuncar-Songgodadi Pekalongan Rusak Parah
Kondisi serupa juga terjadi di kawasan UMKM Center. Menurut Fatkhiana, dari 60 kios yang disediakan hanya segelintir pedagang yang masih membuka usahanya.
Untuk itu, Fraksi PKB berharap pemerintah daerah peka dengan kondisi yang terjadi di IBC dan UMKM Center.
"Supaya lokasi pedagang di kawasan tersebut kembali ramai. Mohon penjelasannya?," tanya Fraksi PKB melalui juru bicaranya tersebut.
Selain IBC dan UMKM Center, Fraksi PKB juga menyorot perkembangan tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kabupaten Pekalongan. Fraksi PKB menilai selama empat tahun terakhir TPT di Kabupaten Pekalongan cenderung mengalami kenaikan.
BACA JUGA:Ingin Mabuk Tak Punya Uang, Preman Kampung di Pekalongan Palak Penghuni Kos