Meski rumah anaknya bersebelahan, namun ia memilih tinggal sendiri di rumah. Sama seperti rumah Mbah Saminem, rumah milik Mbah Sarijah awalnya berdinding bambu, dan berlantai tanah.
Bahkan di beberapa dinding, ditutupi plastik agar air hujan tak masuk ke dalam rumah. Tapi, kini rumahnya sudah berdinding tembok dan atapnya tidak bocor lagi.
"Terima kasih rumah saya sudah dibangun. Kondisi saya sudah mudah sakit, tidak bisa bikin keranjang bambu lagi. Tapi, alhamdulillah rumahnya sudah bagus dan nyaman," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berkunjung ke Desa Sawangargo untuk memberikan bantuan bedah rumah kepada dua warganya, yakni Mbah Saminem dan Mbah Sarijah.
BACA JUGA:Rutin Donor Darah, 15 Orang Warga Kabupaten Tegal dapat Penghargaan dari Ganjar
Ganjar menyampaikan bahwa program bantuan tersebut bersumber dari Baznas Provinsi Jawa Tengah. Bantuan itu berasal dari pembayaran zakat, infak dan sedekah melalui oleh ASN. Bantuan uang yang terkumpul itu, bisa dimanfaatkan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
“Saya terima kasih atas partisipasi kawan-kawan ASN yang rajin membayar zakat, infak dan sedekah. Lebaran kemarin jumlahnya naik lebih dari 100 persen, dan itu bisa dimanfaatkan untuk hal-hal seperti ini. Ini spirit gotong royong kawan-kawan dan bentuk partisipasi dalam percepatan penanggulangan kemiskinan,” pungkasnya.
Baznas Jateng sangat membantu upaya pengentasan program kemiskinan. Hingga saat ini, Baznas Jateng sudah berkontribusi dalam pembangunan 758 rumah tidak layak huni milik warga yang tidak mampu.
BACA JUGA:Mengejutkan! Biksu Thudong Minta Ini saat Disapa Ganjar di Kabupaten Semarang
Selain itu, banyak program lain yang dilakukan dengan Baznas. Di antaranya pelatihan, pemberian modal usaha, beasiswa, bantuan kesehatan, kebencanaan, dan sebagainya. *