JAKARTA, RADARTEGAL.DISWAY.ID- Penipuan online berkedok like dan follow kian marak saat ini. Banyak korban yang sudah mengaku merugi ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah karena modus penipuan baru ini.
Terkait penipuan online ini, pengamat keamanan siber sekaligus pendiri komunitas Ethical Hacker Indonesia Teguh Aprianto mengatakan, nomor WhatsApp yang digunakan penipu terkadang nomor asing.
Pelaku penipuan online modus baru ini kerap menggunakan nomor di luar Indonesia. Terkadang nomor +1 dari Amerika Serikat, +84 dari Vietnam, dan banyak lagi.
Menurutnya, pelaku akan mengarahkan korban ke grup Telegram untuk diberikan arahan dan bagi-bagi tugas. Setelah melakukan pekerjaan, mereka akan diberikan gaji.
Namun, untuk mendapatkan bonus yang lebih besar, korban harus memberikan deposit dengan jumlah yang sangat besar. Awalnya, korban memang ditransfer uang gaji.
“Jika kamu melakukan deposit pertama maka akan ada deposit kedua, ketiga & seterusnya. Hati-hati, jangan sampai kamu atau orang terdekat jadi korban dan kalian sebaiknya kerja," sambungnya.
Namun seiring pekerjaan ditambah, bonus juga ditambah. Ada titik di mana korban diminta untuk deposit, bertahap jumlahnya kepada pelaku, untuk mendapatkan bonus yang lebih besar tadi.
“Pelakunya adalah sindikat. Mereka beroperasi menggunakan banyak rekening dan nomor WhatsApp,” kata Teguh Aprianto dalam postingan di akun Twitter-nya @secgron.
Penipuan online memang kerap terjadi. Salah satu modus penipuan baru yang tengah ramai dibicarakan adalah penipuan berkedok lowongan kerja (loker) like dan follow atau subscribe video.
Berbagai curhatan warganet mengenai modus penipuan baru ini bertebaran di media sosial. Mulai dari Facebook, Instagram, Tiktok dan Twitter pun muncul.
Rata-rata korban mengaku menyesal telah terjebak dalam modus penipuan yang menjanjikan gaji besar. Tidak hanya rugi ratusan ribu, para korban mengaku sudah merugi hingga puluhan juta rupiah.
BACA JUGA: Berkedok Loker Like dan Follow, Penipuan Online Baru Beriming-iming Gaji Besar
Salah satu korban, Syifa Giarsyah, mengungkapkan kasus penipuan yang dia alami melalui postingan di akun Twitter @Giarsyahsyifa.
Syifa mengatakan, dia memang mendapatkan uang transferan Rp15 ribu sampai Rp30 ribu di awal pekerjaan like, follow, atau subscribe akun media sosial ini.
Tugas tersebut kemudian meningkat ke deposit ke situs kripto. Dengan nominal ratusan ribu dan langsung mendapatkan bonus di hari itu juga.