Berkedok Loker Like dan Follow, Penipuan Online Baru Beriming-iming Gaji Besar

Berkedok Loker Like dan Follow, Penipuan Online Baru Beriming-iming Gaji Besar

Tangkapan Layar Chat Penipuan--

JAKARTA, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Penipuan online memang kerap terjadi. Salah satu modus penipuan baru yang tengah ramai dibicarakan adalah penipuan berkedok lowongan kerja (loker) like dan follow.

Berbagai curhatan warganet mengenai modus penipuan baru ini bertebaran di media sosial. Mulai dari Facebook, Instagram, Tiktok dan Twitter pun muncul.

Rata-rata korban mengaku menyesal telah terjebak dalam modus penipuan yang menjanjikan gaji besar. Tidak hanya rugi ratusan ribu, para korban mengaku sudah merugi hingga puluhan juta rupiah.

Salah satu korban, Syifa Giarsyah, mengungkapkan kasus penipuan yang dia alami melalui postingan di akun Twitter @Giarsyahsyifa.

Syifa mengatakan, dia memang mendapatkan uang transferan Rp15 ribu sampai Rp30 ribu di awal pekerjaan like, follow, atau subscribe akun media sosial ini.

Tugas tersebut kemudian meningkat ke deposit ke situs kripto. Dengan nominal ratusan ribu dan langsung mendapatkan bonus di hari itu juga.

Kemudian, sindikat tersebut meminta korban untuk deposit dengan nominal yang lebih besar, Rp2,5 juta dengan imbalan Rp 1 juta. Syifa mengaku yakin dengan deposit ini karena pelaku benar-benar mengirim bonus sebelumnya.

Ketika sudah transfer, imbalan tidak kunjung cair dan dia tetap diminta untuk deposit lagi. Dengan nominal yang lebih besar lagi, yakni Rp3,6 juta, dan kemudian Rp 14 juta.

Sayang, tidak ada bonus dari deposit tersebut yang cair, dan pelaku meminta deposit tambahan lagi sebesar Rp30 juta.

Syifa mengatakan sudah melaporkan tindak penipuan ini kepada polisi. Namun belum ada respons serius.

Dia juga mengatakan bahwa di grup Telegram di awal punya 300-an lebih anggota, artinya ada ratusan orang yang juga berpotensi menjadi korban.

BACA JUGA: 15 Napi Lapas Kota Tegal Terpaksa Pindah, Buntut Pelemparan Paket Narkoba

Penipuan Berawal dari WhatsApp

Mulanya pelaku akan menghubungi korban via WhatsApp, memberi tawaran pekerjaan tanpa modal dan dapat gaji per hari.

Sumber: