SEMARANG, RADARTEGAL.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap seluruh komponen satu pandangan dalam menangani galian C ilegal.
Jika itu terjadi, Ganjar yakin tata ruang di daerah lebih baik dan mengurangi risiko bencana, termasuk meningkatkan pendapatan daerah.
Hal itu diungkapkan Ganjar usai acara Seminar Penataan Pertambangan Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB) di Jateng dan DIY, di Gedung Gradhika Bhakti Pradja, Pemprov Jateng, Senin 28 November 2022.
Hadir dalam kegitan itu, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron secara virtual. Sementara yang hadir langsung diantaranya Direktur Koordinasi Supervisi Wil III KPK RI Brigjen Bachtiar Ujang Purnama, Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri Brigjen Pipit Rismanto.
BACA JUGA:UMP Jateng 2023 Naik Rp145 Ribu, Ganjar: Berlaku Mulai 1 Januari
Selain itu 35 kepala daerah dan forkopimda terkait se-Jawa Tengah dan DIY juga ikut dalam kegiatan tersebut. Ganjar mengatakan, seminar ini menjadi penting karena selama ini masyarakat banyak mengeluh.
“Jalannya rusak, sumber mata air hilang dan bukan tidak mungkin kemarin Wali Kota Solo cerita, wah ini backingnya berat, wah terus kemudian netizen bercerita,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Ganjar bercerita pengalamannya menindak langsung penambang ilegal. Ia mengaku tidak disukai banyak teman karena meminta mereka mengurus izin galian C.
“Please mau kita atur. Kalau nggak lingkungan ini nanti rusak semuanya dan daerah nggak dapat apa-apa, apalagi kalau sudah ilegal,” tegas Ganjar.
BACA JUGA:Jadwal Tayang dan Sinopsis Useless Lies : Hwang Min Hyun Komposer Misterius Paling Terkenal
Salah satu upaya penindakan, adalah gagasan Satgas Puser Bumi yang diinisiasi oleh Polda Jawa Tengah. Pada pelaksanaannya, laporan yang masuk sering gagal ditindak karena informasinya bocor.
Untuk itu, Ganjar mengusulkan dibuat satu nomor khusus atau aplikasi pengaduan khusus penambangan ilegal ini. Nantinya jika laporan masuk dan dipastikan ada, para penambang itu akan diedukasi.
“Tapi kalau itu nggak mau ya kita ambil. Nah kalau penegak hukumnya kemudian berada pada barisan yang terdepan insyaallah akan nyaman, nah kita atur,” ujarnya.
Ganjar mengapresiasi kedatangan KPK, Bareskrim dan Kejaksaan, Kementerian ESDM hingga Kemendagri yang hadir memberikan seminar tersebut.
BACA JUGA:Putus Sejak 2017, Jembatan Wadasgumantung Brebes Tak Kunjung Diperbaiki, Aktivitas Warga Terkendala