SLAWI, radartegal.com - Sedikitnya 50 penyandang disabilitas di Kabupaten Tegal mendapat pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan.
Mereka diberi pengertian dan tujuan pertolongan pertama, seperti alat pelindung diri (APD), cidera jaringan lunak dan penanganannya, serta luka bakar dan penanganannya.
Pelatihan pertolongan pertama bagi penyandang disabilitas difasilitasi oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tegal.
penyadang disabilitas yang mengikuti kegiatan tersebut yakni, DTLS (Dunia Tak Lagi Sunyi) atau tuli, dan GERKATIN (Gerakan Untuk Kesejahteraan Tuna Rungu).
BACA JUGA:Garap Potensi Wisata Nias, Ganjar Minta Optimalisasikan Peranan Kagama
Kemudian, ITMI (Ikatan Tuna Netra Muslim), CIPI (Cerebol Palsy) Trengginas, DSM (Difabel Slawi Mandiri), WAH (Wisma Anak Hebat) dan MARBEL (Mari Belajar).
Kegiatan dipusatkan di kantor UPTD Loka Bina Karya (LBK) Dinas Sosial (Dinsos) Procot Slawi, Sabtu 24 September 2022.
Materi pelatihan diberikan oleh fasilitator dari PMI Kabupaten Tegal, Vera K dan Ikfi A.
"Kami juga memberikan metode pelatihan ceramah, curah pendapat, study kasus dan penugasan," kata Vera K.
BACA JUGA:Konversi Kompor Gas ke Kompor Listrik Dinilai Tidak Adil, PEPS: Harus Batal
Salah satu peserta, penyandang tuna wicara, Hardi (63) mengaku senang mendapat pelatihan tersebut. Menurutnya, pelatihan PP sangat bermanfaat karena bisa menambah ilmu dan pengetahuan.
"Biasanya kalau luka bakar saya pakai pasta gigi, kecap atau margarin, tapi ternyata pertolongan pertama yang dilakukan salah, yang benar hanya dengan air mengalir," kata Hardi dengan bahasa tubuhnya yang khas yang diterjemahkan oleh Kusnadi (38).
Hal senada disampaikan Firdaus (28), penyandang tuna netra. Menurutnya, dengan adanya pelatihan ini, dia jadi tahu tentang APD dan alat-alat yang digunakan untuk penanganan luka.
"Pelatihan ini sangat bermanfaat untuk kami," ucapnya singkat.
BACA JUGA:Usai Diajak Keliling-keliling, Siswi SMP Digagahi 3 Pelajar SMA di Rumah Kosong