Karakter merupakan ciri khas individu yang ditunjukkan melalui cara bersikap, berperilaku dan bertindak untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat.
Pendidikan karakter dinilai sangat penting untuk ditanamkan pada anak-anak usia SD karena pendidikan karakter adalah proses pendidikan yang ditujukan untuk mengembangkan nilai, sikap dan perilaku yang memancarkan akhlak mulia atau budi pekerti luhur.
Potensi karakter yang baik telah dimiliki tiap manusia sebelum dilahirkan, tetapi potensi tersebut harus terus-menerus dibina melalui sosialisasi dan pendidikan anak sejak usia dini.
Karakter merupakan kualitas moral dan mental seseorang yang pembentukannya dipengaruhi oleh faktor bawaan (fitrah-natural) dan lingkungan (sosialisasi atau pendidikan-natural).
Guru dapat menjadi inspirasi dan suri tauladan yang dapat mengubah karakter anak didiknya menjadi manusia yang mengenal potensi dan karakternya sebagai makhluk Tuhan dan sosial.
Ada 5 karakter utama yang penting ditanamkan untuk anak sejak usia dini, yaitu:
1. Karakter religius
Peran guru menjadi sangat penting sebagai teladan memberi contoh yang yang baik bagi siswa. Peran guru bukan hanya sekedar menjadi pengingat akan tetapi juga sebagai contoh bersama melaksanakan kegiatan bersifat religius dengan para siswa.
Upaya penanaman nilai religius ini harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan. Masa kanak-kanak adalah masa terbaik menanamkan nilai-nilai religius.
2. Cinta kebersihan dan lingkungan
Apabila anak dalam kondisi sehat dan jiwa yang kuat maka anak dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik. Penanaman rasa cinta kebersihan ditunjukkan pada 2 hal, yaitu menjaga kebersihan diri sendiri dan kebersihan lingkungan.
3. Sikap jujur
Sikap jujur memberikan dampak positif terhadap berbagai sisi kehidupan, baik di masa sekarang atau di masa yang akan datang.
Anak sebagai pribadi jujur dan peka terhadap berbagai rangsangan berasal dari lingkungan luar dapat memiliki hubungan yang harmonis dan komunikasi yang baik terhadap orang lain. Dari hubungan seperti ini akan tercipta rasa saling percaya.
Pada masa sekolah inilah merupakan masa ideal bagi guru untuk menanamkan nilai kejujuran bagi siswa.