Bupati Tegal Umi Azizah meninjau pekerjaan peningkatan kualitas jalan di tiga ruas jalan yang berbeda, Senin (30/05) pagi.
Umi menyebutkan, peninjauan pekerjaan perbaikan jalan tersebut bertujuan untuk memastikan penyedia jasa konstruksi bekerja sesuai kontrak, baik dari sisi capaian prestasi kerja, dukungan material dan tenaga kerja, maupun kualitas hasil konstruksi fisiknya.
Adapun ketiga jalan yang menjadi lokus tinjauannya kali ini adalah ruas Jalan Jejeg – Cenggini, ruas Jalan Tonggara – Cacaban dan ruas Jalan Sigentong – Semedo. Pekerjaan Peningkatan jalan pada ruas Jejeg – Cenggini senilai Rp4,3 miliar yang menghubungkan Kecamatan Balapulang dengan Kecamatan Bumijawa menjadi lokasi yang pertama ditinjau.
“Kiranya kita perlu mengecek ini (pekerjaan konstruksi jalan beton) di lapangan, apakah waktu pengerjaannya sudah berjalan sesuai rencana atau malah molor. Termasuk mutunya juga harus diperhatikan, karena memang pekerjaan konstruksi rawan penyimpangan,” kata Umi.
Perbaikan ruas Jalan Jejeg – Cenggini ini tentunya akan membantu memperlancar mobilitas warga, di samping memperkuat konektivitas antarwilayah Kecamatan Balapulang dengan Kecamatan Bumijawa yang dikenal kaya akan hasil-hasil pertanian seperti sayuran, buah-buahan hingga hewan ternak, selain destinasi wisata alam yang banyak tersebar di daerah ini seperti Curug Monyet, Bukit Corong, Goa Lawa dan sebagainya.
Sehingga orang nomor satu di Kabupaten Tegal ini pun berharap perbaikan ruas jalan tersebut dapat diselesaikan sesuai rencana agar nilai manfaatnya bisa lebih cepat dirasakan masyarakat sekitar.
Usai meninjau perbaikan ruas Jalan Jejeg – Cenggini, Umi pun bertolak meninjau pekerjaan perbaikan ruas Jalan Tonggara – Cacaban dengan konstruksi beton yang sedang dalam tahap pembuatan lantai dasar. Pekerjaan konstruksi jalan menuju objek wisata Cacaban ini menelan biaya sekitar Rp3,3 miliar.
Peningkatan kualitas jalan dengan konstruksi beton ini dinilainya akan lebih awet untuk penggunaan jangka panjang. Meski membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk pengerjaannya, namun perawatannya ke depan akan lebih murah ketimbang konstruksi jalan aspal.
Jalan beton ini, sambung Umi, lebih tahan genangan air dan limpasan air hujan, di samping mampu menahan beban kendaraan lebih berat.
“Meski mahal, konstruksi jalan beton ini lebih awet, lebih kuat dari jalan aspal. Pengadaan materialnya di Kabupaten Tegal juga lebih mudah,” imbuhnya.
Sementara di ruas Jalan Sigentong – Semedo, Umi juga menjumpai proses pembangunan konstruksi jalan beton senilai Rp2,4 miliar ini masih terus berlangsung. Ruas jalan lingkar tersebut, lanjut Umi, bernilai strategis sebagai akses menuju Museum Situs Semedo.
Di sini Umi menekankan penyedia jasa konstruksi menggunakan bahan baku sesuai ketentuan kontrak, termasuk pemenuhannya pada standar nasional Indonesia (SNI) untuk material tertentu.
“Intinya harus sesuai kontrak. Misalkan di RAB (rencana anggaran biaya) pakai besi SNI, maka saat pengerjaannya pun harus sesuai, semuanya menggunakan besi SNI juga, jangan campur,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Jalan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Tegal Muhammad Nuh menjelaskan pekerjaan perbaikan jalan ruas Jejeg – Cenggini akan selesai tanggal 6 Agustus 2022 mendatang.
Sementara untuk pembangunan ruas Jalan Tonggara – Cacaban dan Sigentong – Semedo rencananya akan selesai tanggal 5 Juli 2022.