Banjir rob yang menerjang pemukiman di Desa Randusanga Kulon, Senin (23/5) pagi hingga malam hari merendam ratusan rumah di desa tersebut.
Bahkan, hingga pukul 18.00 WIB, banjir rob yang terjadi di desa tersebut semakin parah.
Kepala Desa Randusanga Kulon Afan Setiono mengatakan, banjir rob yang terjadi sejak pagi tadi terbilang paling parah. Sebab, hingga malam hari banjir rob masih terus meningkat.
"Dibanding banjir rob sebelumnya, banjir rob kali ini terbilang cukup parah. Sebab, hingga malam hari robnya cenderung meningkat," ujarnya.
Dijelaskannya, selain merendam pemukiman warga, banjir rob juga mengakibatkan rumah warga terbakar. Hal itu dikarenakan korsleting listrik akibat terendam banjir rob.
"Saya harapkan pemerintah bisa turun ke lokasi banjir. Sebab, masyarakat butuh bantuan dalam penanganan banjir rob kali ini," jelasnya.
Pendataan sementara, lanjut dia, banjir rob menggenangi seluruh wilayah di desanya. Sekitar 1.000 KK dan 800 hektare tambak di desa ini terdampak banjir rob.
"Dari 1.300 hektare tambak yang ada di Randusanga Kulon, 800 hektare di antaranya terendam. Akibatnya, kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah dengan estimasi tiap hektare Rp5 juta. Ini karena tambak yang terendam sudah bisa dipastikan gagal panen, dan sebagian besar digunakan untuk budidaya bandeng," pungkasnya. (ded/ima)