Dede Budyharto atau disapa kang Dede mengatakan Anies Baswedan sebagai penjual 'politik Identitas' setelah menggelar salat Idulfitri 1443 Hijriah di Jakarta Internasional Stadium (JIS).
Namun, hal ini dibantah Anggota TGUPP (Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan) Tatak Ujiyati.
"Pemprov DKI mengizinkan fasilitas umum dipakai untuk perayaan keagamaan," ucap Tatak Ujiyanti sebagaimana dikutip dari @tatakujiyanti pada Senin (2/5).
Melalui akun Twitter pribadinya, Tatak Ujiyati mengatakan bahwa Pemprov DKI Jakarta telah melakukan perizinan untuk melakukan salat Idulfitri di JIS.
Tatak Ujiyati juga mengungkapkan, sebelumnya selain agama Islam, beberapa tempat di Jakarta juga pernah digunakan untuk perayaan hari agama.
"Sebelumnya Cristmas Carol diselenggarakan di beberapa ruas trotoar Jakarta. Barongsay diselenggarakan di Thamrin 10. Festival Telur Paskah di Lapangan Banteng. Kenapa hanya Sholat Ied di JIS, yg anda kritik?," sambungnya.
Sebelumnya, Kang Dede menyebut Anies Baswedan sebagai penjual 'Politik Identitas' saat menggunakan JIS sebagai tempat salat Idulfitri.
Melalui akun Twitter pribadinya, Kang Dede mengatakan bahwa lokasi monas sebagai tempat gerombolan 'radikalis'.
"Untuk jualan "Politik Identitas" yang akan digunakan ketika @aniesbaswedan copras capres, maka Stadion JIS digunakan untuk sholat Ied," ucap kang Dede dikutip FIN dari @kangdede78 pada Senin (2/5).
Kang Dede menceritakan bahwa dulunya salat Ied di Jakarta dipusatkan di Masjid Istiqlal.
"Padahal dari jaman baheula Sholat Ied warga Jakarta dipusatkan di Masjid Istiqlal," sambungnya dikutip dari Fin.co.id. (ima/rtc)