Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mulai bermain cantik dan elegan menjelang Pemilu 2024 mendatang. Pertemuannya dengan sahabat lamanya, Maulana Habib Lutfi Bin Yahya, Selasa (19/4) malam, dinilai sebagai pertemuan politik yang seksi dan berbobot.
Menurut Direktur Riset Indonesia Presidential Studies (IPS), Arman Salam, dalam suasana yang pas di bulan Ramadan dan situasi dinamika global yang tidak menentu, pertemuan itu memberikan poin positif.
Apalagi, hal tersebut dilakukan kepada salah seorang ulama tersohor di Nusantara, seperti Habib Lutfi. Dalam pandangan Arman, safari politik itu makin berbobot karena saat ini Prabowo tengah menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
Diungkapkan Arman, selain merajut tali silaturahim, lawatan Prabowo juga menandakan jawaban atas dugaan kekecewaan ulama atas dirinya. "Prabowo ingin menyampaikan 'everything is ok'," demikian pendapat Arman kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (22/4).
Ia melihat, selama ini pendukung Prabowo bergejolak saat dirinya mulai bergabung ke kompetitornya Joko Widodo sebagai anak buahnya di kabinet.
Atas pertemuan itu, Arman menilai, ada signal kuat yang disampaikan ke publik. Termasuk, juga menepis anggapan bahwa Prabowo tidak ditinggalkan para ulama.
Secara politik Habib Lutfi adalah tokoh ulama yang kharismatik dan memiliki pengaruh yang kuat baik di kalangan alim ulama maupun masyarakat biasa.
Apalagi, sebagai ulama besar dan bagian dari lingkaran kekuasaan terkadang sulit bagi Habib Lutfi bisa menerima pejabat di kediamannya dengan sambutan yang begitu hangat.
"Artinya kita bisa simpulkan urusan dibawah sudah selesai, termasuk di dalamnya 'restu' penguasa," kata Arman.