Paceklik, 1.500 Nelayan Kabupaten Tegal Terima Bansos Beras
SIMBOLIS - Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman didampingi Kepala Dinsos menyerahkan bansos beras nelayan.--
SLAWI, radartegal.com- Memasuki masa paceklik atau sulit, 1.500 nelayan di Kabupaten Tegal menerima bantuan sosial (bansos) beras.
Nelayan penerima manfaat penerima bansos beras masing-masing untuk Kecamatan Suradadi 841 penerima, Kecamatan Kramat 507 penerima, Kecamatan Warureja 148 penerima, Kecamatan Kedungbanteng 3 penerima, dan Kecamatan Jatinegara 1 penerima.
"Masing-masing penerima menerima 10 kilo gram beras," ungkap Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tegal Iwan Kurniawan saat mendampingi Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman menyerahkan secara simbolis bantuan tersebut, Rabu 17 Desember 2025.
Pemkab Tegal melalui Dinas Sosial menggelontorkan bansos beras untuk nelayan Kabupaten Tegal, yang dilakukan di BLK (Balai Latihan Kerja) Kabupaten Tegal.
BACA JUGA: Warga di Tegal Minta Bansos dari APBD Tidak Menggunakan Desil DTSEN
BACA JUGA: Santer Isu Pengurangan Bansos di Desa Sitail Tegal, Kades: Bukan Paksaan
Iwan menyatakan, kegiatan ini dimaksudkan untuk mengurangi beban pengeluaran nelayan dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya di saat situasi sulit.
"Tujuannya agar terlaksana penyaluran bantuan sosial beras untuk nelayan di Kabupaten Tegal tahun 2025 secara efektif dan tepat sasaran. Diharapkan hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya nelayan di Kabupaten Tegal," ujarnya.
Untuk sumber dana penyelenggaraan kegiatan bansos beras untuk nelayan tahun 2025 dibebankan pada DPA SKPD Dinas Sosial Kabupaten Tegal Tahun 2025 dengan anggarantotal Rp270.000.000.
Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman menambahkan, Pemerintah Kabupaten Tegal senantiasa berkomitmen untuk hadir dan memberikan perlindungan sosial bagi masyarakat.
BACA JUGA: Masyarakat Dapat Usul Jadi Penerima Bansos Melalui Fitur Usul dan Sanggah Aplikasi Cek Bansos
BACA JUGA: Bansos Rp900 Ribu di Jawa Tengah Cair Akhir Oktober 2025, Begini Cara Cek dan Syaratnya
Khususnya kelompok rentan yang terdampak kondisi ekonomi dan ketidakpastian penghasilan, termasuk para nelayan.
"Nelayan memiliki peran strategis dalam menjaga ketahanan pangan daerah. Namun di sisi lain juga menghadapi berbagai tantangan, seperti faktor cuaca, fluktuasi hasil tangkapan, dan biaya operasional yang tidak sedikit," ungkap Bupati Ischak.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


