Nama Soekarno-Hatta Dikritisi, Sri Sultan Bersaksi Ayahnya Bolak Balik ke Bengkulu

Senin 07-03-2022,23:15 WIB

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon mengkritisi Keppres No 2 Tahun 2022 yang memasukkan nama Soekarno-Hatta, tetapi menghilangkan nama Soeharto di peristiwa Serangan umum 1 Maret 1949.

Namun, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan, dalam peristiwa Serangan Umum 1 Maret tersebut, saat ini yang terpenting adalah bukan soal siapa pelakunya.

Namun, substansi dari permasalahan tersebut adalah mempertahankan kedaulatan negara.

Sri Sultan lalu mempertanyakan balik kritik Fadli Zon. Menurutnya, tidak ada polemik di Serangan Umum 1 Maret 1949. 

Sultan menyebut ayahnya bolak-balik menemui Soekarno-Hatta.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X justru mempertanyakan balik kritikan Fadli Zon.

“Polemik nggak ada polemik, ya misalnya Presiden dan Wakil Presiden (Sukarno-Hatta) sudah dibuang ada aktivitas apa? Ngertine (tahunya tidak ada aktivitas),” kata Sultan saat diwawancarai wartawan di Kompleks Kepatihan, Kantor Gubernur DIY, Senin (7/3).

Sultan Hamengku Buwono menjelaskan, dari penjelasan ayahandanya, Sri Sultan Hamengku Buwono IX, bolak-balik mengunjungi Sukarno-Hatta saat pengasingan di Bengkulu.

Tentunya, dalam kunjungan tersebut HB IX juga berdiskusi soal kondisi keamanan maupun politik di Yogyakarta yang saat itu menjadi ibu kota negara.

“Ngertine, nek swargi (almarhum Sri Sultan HB IX) bolak-balik ke Bengkulu ke Bapak (Sukarno-Hatta) apakah cerita? Misalnya gitu lho,” katanya dikutip dari Fajar.co.id. (ima/rtc)

Tags :
Kategori :

Terkait