Berawal dari benjolan di selangkangan yang ditemukan ibunya, tubuh seorang anak remaja laki-laki bernama Jaiden Rogers perlahan mengeras seperti batu karena penyakit langka.
Ia didiagnosa menderita penyakit langka Stiff Skin Syndrome (SSS).
Jaiden sempat menjalani kemoterapi.
Namun kemudian disadari bahwa proses ini sia-sia dalam upaya memperlambat SSS.
Kini Jaiden dan keluarganya sedang berada di Italia sementara solusi akan kondisi Jaiden masihlah samar. Akan tetapi tim yang menanganinya disebut mampu mencegah kondisinya semakin memburuk.
Pihak keluarga juga sudah membuka akun GoFundMe, mengharapkan uluran tangan para dermawan.
Diketahui, akibat SSS, bagian dalam tubuhnya hingga kulit Jaiden Rogers disebut mengeras. Kondisi ini terus menyebar ke seluruh bagian tubuhnya.
Jaiden Rogers sendiri pertama kali didiagnosa mengalami SSS pada 2013 silam, atau hampir sembilan tahun lalu.
Kini berusia 16 tahun, Jaiden Rogers harus hidup dengan sokongan ventilator. Tubuhnya yang mengeras seperti batu, membuat organ vitalnya tertekan dan sulit untuknya bernapas secara normal.
Segala cara sudah dilakukan pihak keluarga untuk menyembuhkan Jaiden. Salah satunya mengikuti perawatan ekperimental melibatkan stem-cell di Italia.
Lebih dari 20 miliar rupiah sudah dikeluarkan keluarga asal Colorado, AS, untuk memperlambat efek dari SSS pada tubuhnya.
Menurut sang ibu, Natalie Rogers, nyawa adalah taruhannya jika saja Jaiden tidak secepatnya mendapatkan pertolongan medis.
"Untuk saat ini Jaiden diketahui sebagai satu-satunya orang di dunia dengan Stiff Skin Synrome," kata Natalie dari The Sun.
"Jaiden juga adalah orang ke-41 di dunia ini, tercatat menderita kondisi ini," ungkap sang ibu.
Menurut dia, Jaiden yang saat ini lumpuh tak berdaya, berpotensi kehilangan nyawanya, jika kondisi ini sudah menyebar hingga ke jantung dan paru-paru.
Natalie juga mengungkapkan bahwa dalam upayanya menyembuhkan sang putra, keluarga kerap berpindah-pindah dari satu tempat ke lainnya.