Berbekal pengalamannya bekerja sebagai teknisi ATM, seorang pemuda berhasil menguras enam mesin ATM dan menggondol uang Rp2,4 miliar.
Pelaku berinisial AT mampu membobol enam mesin ATM karena mantan karyawan bank pemilik ATM tersebut. Saat masih bekerja, AT adalah teknisi yang merawat serta memperbaiki mesin ATM.
Pengalaman tersebut dijadikan AT sebagai modal. Dirinya dengan mudah bisa menguras isi ATM meski beraksi seorang diri.
Hebatnya lagi, pihak bank tak menyadari uang di ATM ludes dicuri. Sebab mesin ATM yang dibobol AT ditemukan dalam keadaan mulus.
Uang yang dihasilkan dari aksi kejahatannya tersebut, dinikmati untuk jalan-jalan ke Bali dengan menyewa helikopter.
AT menguras isi enam mesin ATM sebuah bank di Kalimantan Timur. Usianya baru 29 tahun.
Uang yang dihasilkan dari menguras 6 unit mesim ATM selama 5 bulan mencapai Rp2,4 miliar. AT kini telah mendekam di tahanan Ditreskrimum Polda Kaltim.
AT ditangkap saat sedang membobol sebuah mesin ATM di Samarinda pada Rabu, 5 Januari 2022.
“Pelaku ini sudah bobol 6 ATM di Samarinda, Kutai Barat dan Kutai Kartanegara. Dimulai September 2021 sampai Januari 2022 lalu. Total uang yang dicuri Rp 2,4 miliar,” kata Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Yusuf Sutedjo, dikutip dari Fajar (20/2).
“Terungkapnya aksi pelaku ini berawal dari pihak bank yang curiga, karena sistem ATM menyebutkan, kalau semua uang telah masuk, namun tak ada bentuk fisiknya. Setelah dihitung neracanya oleh perbankan, ditemukan ada selisih yang cukup banyak,” terangnya.
Pihak bank yang mengetahui uangnya telah lenyap dari beberapa ATM itu, kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polda Kaltim.
Singkat cerita, dari hasil penyelidikan yang berliku polisi berhasil menangkap pelaku.
“Bermodalkan rekaman CCTV yang berada di mesin ATM, kami lakukan pengintaian dan berhasil meringkus pelaku di area mesin ATM di Samarinda. Kami tangkap dia saat mau beraksi lagi,” beber Kombes Yusuf.
Kombes Yusuf mengaku tak bisa membeberkan bagaimana cara AT dapat membobol ATM dengan begitu mudahnya, tanpa mengalami kerusakan.
“Dikhawatirkan akan menjadi dalih pihak lain untuk mengikuti jejak AT,” imbuhnya.