Ulang Tahun

Selasa 08-02-2022,08:00 WIB

Kini tidak ada lagi yang menghebohkannya.

Lantas pemerintah mengubah sistem subsidi: by name, by address. Penerima subsidinya jelas: siapa, di mana, luasan tanahnya berapa, perlu pupuk apa saja, berapa jumlahnya.

Menurut pendapat saya, inilah perubahan paling mendasar dalam sistem pemberian subsidi ke petani.

Juga heboh.

Pemerintah bergeming. Sudah tiga tahun ini sistem tersebut berjalan. Kian baik.

Itu bisa terjadi karena melibatkan teknologi tabulasi di komputer. Tanpa komputer tak mungkin terlaksana. Dari situ diterbitkanlah kartu pupuk. Tiap petani punya kartu: berisi kuota pupuk bersubsidi.

Seharusnya kartu itu selalu disimpan di dompet petani. Tapi petani pilih menaruhnya di kios, milik agen pupuk. Password-nya pun ditulis di kartu itu. "Daripada kartunya hilang, dan password-nya lupa," ujar mereka.

Akibat perubahan sistem itu, petani sudah harus memasukkan permintaan jatah pupuknya setahun sebelumnya. Dari situ diketahui: berapa ton pupuk bersubsidi tahun depan. Pemerintah lantas menyiapkannya.

Sistem ini akhirnya berjalan lancar. Tidak ada lagi kegaduhan.

Ups... Masih ada.

Pembaca Disway, seminggu terakhir, terus mendesak agar saya menulis ini: terjadinya kelangkaan pupuk Sp36 dan ZA. Sampai saya lupa ulang tahun.

Ternyata benar. Pupuk jenis Sp36 dan ZA sulit didapat. Di tingkat petani. Khususnya yang bersubsidi.

Saya baru bisa menduga: pemerintah sengaja mengeremnya.

Belakangan ini biaya produksi pupuk memang naik drastis. Harga pupuk di seluruh dunia melonjak tajam. Terutama pupuk yang bahan dasarnya gas bumi.

Itu terkait dengan harga gas dunia yang tidak pernah berhenti mengejar harga minyak mentah. Harga gas sekarang ini di sekitar USD 12. Naik dari sekitar USD 6.

Kalau distribusi pupuk bersubsidi tidak dikendalikan, nilai subsidi akan membengkak.

Tags :
Kategori :

Terkait