Letusan Gunung Anak Krakatau kembali terjadi sekitar pukul 07.07 WIB, Minggu (6/2). Ketinggian abu akibat erupsi gunung api di Selat Sunda itu mencapai radius 600 meter dari puncak yang mengarah ke timur laut.
"Tadi jam 07.07 terjadi erupsi dengan ketinggian asap 600 meter berwarna kelabu condong ke arah timur laut," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani saat dikonfirmasi, Minggu (6/2)
PVMBG menyebutkan erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 55 mm dan durasi 130 detik. Andiani menyebut Gunung Anak Krakatau masih berpotensi erupsi kembali dalam beberapa waktu ke depan.
Dia pun mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di dekat Pulau Anak Krakatau.
Sebab, dari dampak dari erupsi menyebabkan material prioplastim dengan radius dua kilometer dari kawah.
"Ancaman dari erupsi ini berupa material piroklastik dengan radius kurang lebih 2 km dari kawah. Sehingga membahayakan apabila masyarakat beraktivitas pada atau di dalam radius tersebut," terangnya.
"Selain itu, ancaman lainnya berupa abu vulkanik yang penyebarannya tergantung pada arah angin," imbuh Andiani. (okt/rm/zul)