Warga di Dukuh Sawangan Desa Sigedong Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal masih terisolasi komunikasi selulernya, karena minim signal. Untuk bisa berhubungan dengan dunia luar, warga mengandalkan wifi mandiri.
Anggota DPRD Kabupaten Tegal, Nuridin mengakui, kerap mendapat aduan dari warga Pedukuhan Sawangan ihwal sulitnya berkomunikasi dengan seluler. Di kawasan pedukuhan, ungkap Nuridin, sampai saat ini belum difasilitasi tower Base Transceiver Station (BTS).
"Warga sering mengeluh karena komunikasi selulernya sulit. Padahal di pedukuhan itu terdapat 750 kepala keluarga dari 11 RT," katanya di Slawi, Senin (17/1).
Dia tak menampik, pembangunan tower BTS di Kabupaten Tegal memang terkendala Surat Edaran (SE) Bupati Tegal tentang moratorium pendirian tower. SE itu diterbitkan ketika almarhum Enthus Susmono menjabat sebagai Bupati Tegal.
Mestinya, SE itu segera dicabut agar pendirian tower BTS tidak menyalahi aturan. "Kalau Pemkab khawatir adanya hutan tower, sebaiknya pakai tower bersama saja," tambahnya.
Sejauh ini, lanjut Nuridin, masyarakat Dukuh Sawangan hanya menggunakan wifi mandiri untuk berkomunikasi melalui telpon seluler. Namun, wifi tersebut hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu.
Fasilitas itu pun kerap eror ketika turun hujan. Padahal bagi masyarakat Sawangan, komunikasi lewat seluler itu sangat penting.
Selain untuk transaksi hasil produksi pertanian, telpon seluler juga untuk para pelajar yang mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan sistem daring atau jarak jauh.
"Pemkab Tegal harus memikirkan itu. Jangan sampai masyarakat Dukuh Sawangan terisolasi komunikasinya," pungkas Nuridin. (guh/zul)