Psikologis Suporter: Kompleksitas Sepak Bola di Balik Perilaku Fanatisme

Sabtu 15-01-2022,12:00 WIB

Supporter sepakbola pada umumnya berbagai latar belakang baik itu pekerjaan  status sosial, agama. Hal inilah mempengaruhi Perilaku agresif dan intensitas agresifitas yang muncul dalam diri individu ketika mendukung klub sepakbola, Freud (2008) menyatakan bahwa manusia mempunyai ketidaksadaran yang mengarah pada perilaku destruktif yang  disebut dorongan thanatos/death instinct/aggressive instinct.

Artinya, perilaku agresif merupakan perilaku yang bersifat instingtif, yaitu didorong dari dalam diri individu. Schneiders (2010) juga menjelaskan bahwa perilaku agresif dibentuk dari aspek pertahanan diri di mana individu memiliki kecenderungan melampiaskan keinginannya dan perasaannya yang tidak nyaman.

Apabila  suporter lawan datang dengan niat tidak baik maka akan menyambutnya dengan tidak baik juga. Di sisi lain, fenomena yang muncul sekarang ini adalah para supporter meyakini dan mengidolakan pemain sepak bola, manajerial tim dalam industri sepak bola dan bisnis.  

Pemain sepak bola dan klub sepak bola memunculkan fenomena psikologis sosial lainnya seperti skill yang diperlihatkan pemain sepak bola, nilai transfer pemain sepak bola, gaya hidup pemain sepak bola, pembinaan klub di bawah umur, sarana prasaran  dan lain sebagainya. (*)

*) Dosen Universitas Pancasakti Tegal

Tags :
Kategori :

Terkait