Keluhan penyakit yang diderita Ferdinand Hutahaean ternyata benar. Dia mengalami gangguan kesehatan saraf sudah dua tahun.
Meski begitu, di 2018 lalu Ferdinand Hutahaean pernah walk out (WO) saat Jokowi berpidato. Kuasa hukum Ferdinand Hutahaean, Rony E Hutahaean mengatakan persoalan penyakit saraf yang dialami kliennya telah disampaikan ke penyidik Bareskrim Polri, Senin (10/1) lalu.
Kuasa hukum Ferdinand Hutahaean itu mengatakan hasil rekam medis Ferdinand Hutahaean telah diserahkan ke penyidik sebagai bukti pemeriksaan lebih lanjut.
“Apa yang disampaikan tadi bahwa klien kami mengalami gangguan kesehatan di bidang saraf sudah 2 tahun,” jelasnya, Selasa (11/1).
“Sedang juga menjalani perawatan intensif dengan minum obat teratur dan sudah disampaikan dalam pemeriksaan,” ujar Rony.
Kasus yang menimpa Ferdinand ini bermula dari cuitannya di akun Twitter @FerdinandHaean3 beberapa waktu lalu.
“Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, Dialah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu dibela” demikian cuitan Ferdinand dalam akun Twitternya.
Buntut cuitan itu, Ferdinand Hutahaean lantas dilaporkan oleh Ketua KNPI Haris Pertama ke Bareskrim Polri. Pengusutan laporan ini terbilang cepat hingga akhirnya Ferdinand ditetapkan sebagai tersangka.
Sementara itu pada tahun 2017 lalu, Ferdinand Hutahaean memutuskan bergabung dengan Demokrat lantaran kecewa dengan Jokowi karena dinilai tak menepati janji setelah menjadi Presiden.
Di Partai Demokrat pada periode kepengurusan 2015-2020, Ferdinand Hutahaean menjabat sebagai Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai. Kemudian Ferdinand Hutahaean beralih jabatan sebagai Ketua Biro Energi dan Sumber Daya Mineral DPP Partai Demokrat.
Ferdinand Hutahaean sempat menjadi sorotan pada 2018 karena lantaran walk out (WO) saat Presiden Jokowi memberi sambutan dalam Rapimnas Partai Demokrat 2018 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor.
Alasan walk out Ferdinand Hutahaean saat itu karena Ferdinand tidak ingin mendengar pidato Presiden Jokowi di Rapimnas Demokrat itu. (poj/zul)