Harga Telur Ayam Mahal, Inflasi Minggu Pertama Januari Diprediksi Naik 0,61 Persen

Senin 10-01-2022,04:00 WIB

Bank Indonesia (BI) memprediksi inflasi minggu pertama Januari 2022 akan mencapai 0,61 persen month to month (mtm). Sehingga inflasi Januari 2022 secara tahun kalender diprediksi 0,61 persen year to date (ytd).

Sedangkan secara tahunan perkiraan inflasi sebesar 2,23 persen year on year (yoy). Hal itu disampaikan Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangannya, dikutip Minggu, 9 Januari 2022.

Erwin mengatakan, angka perkiraan inflasi ini didasarkan pada perkembangan harga pada Januari 2022 yang tetap terkendali. Penyumbang utama inflasi Januari 2022 sampai dengan minggu pertama yaitu komoditas telur ayam ras dan bahan bakar rumah tangga (BBRT), masing-masing sebesar 0,11 persen (mtm).

"Kemudian daging ayam ras sebesar 0,06 persen (mtm), cabai rawit sebesar 0,05 persen (mtm), tomat sebesar 0,04 persen (mtm), beras dan sabun detergen bubuk/cair masing-masing sebesar 0,03 persen (mtm)," kata Erwin dalam keterangannya.

Kemudian ada pula minyak goreng dan bawang merah masing-masing sebesar 0,02 persen (mtm), jeruk, bawang putih, emas perhiasan dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).

Sementara itu, komoditas yang mengalami deflasi yaitu cabai merah dan tarif angkutan udara masing-masing sebesar -0,02 persen (mtm).

Erwin menambahkan Berdasarkan data transaksi 3-6 Januari 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp1,68 triliun. Aliran dana yang masuk melalui pasar SBN (surat berharga negara) sebesar Rp2,93 triliun dan di pasar saham sebesar Rp1,25 triliun.

"Berdasarkan data setelmen sampai 6 Januari 2022 (ytd), nonresiden beli neto Rp5,33 triliun di pasar SBN dan jual neto Rp0,60 triliun di pasar saham," pungkasnya. (git/zul)

Tags :
Kategori :

Terkait