Pegiat media sosial (sosial), Ferdinand Hutahaean yang mengaku mualaf hingga memiliki gangguan kejiwaan bukan jawaban atas kegaduhan yang dibuatnya. Cuitan di akun Twitter pribadinya tentang “Allahmu lemah” itu nyata-nyata telah menyakiti penganut agama tertentu.
Apalagi, pengakuan Ferdinand Hutahaean itu disampaikan setelah mantan politisi Partai Demokrat tersebut dilaporkan ke polisi oleh Ketum KNPI Haris Pertama.
Substansi dari masalah ini, kata Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution, adalah adanya kesengajaan untuk memantik keributan dan keresahan masyarakat.
“Jadi bukan bukan soal mualaf atau gangguan kejiwaan,” ujarnya lewat akun Twitter pribadi, Sabtu (8/1).
Bagi Syahrial Nasution, mualaf adalah pilihan seorang pribadi. Di mana mualaf sendiri merupakan sebutan bagi mereka yang baru memeluk Islam. Mereka memilih diri untuk menjadi seorang muslim atau muslimah.
Hal tersebut, sambungnya, tidak terhubung dengan kepribadian dan niatnya melakukan sesuatu secara sadar. Yakni membuat kegaduhan di publik.
“Niatnya memang nggak baik, ngajak ribut,” tutupnya. (rmol/zul)