"Saya merasa secara lembaga sudah tercoreng. Apalagi membawa nama KPK, dicatut seolah-olah dibuat main-main. Saya rasa ini preseden buruk jika kita bermain-main dengan ini," ujarnya.
Pihaknya juga mendorong Gubernur Erzaldi dapat menegur Sekda dan kepada pimpinan DPRD membuat jadwal memanggil yang bersangkutan. "Kita akan minta keterangan pak Sekda, apa benar apa yg disampaikan ke wartawan, atau justru wartawannya yang menulis secara salah."
"Tentu seorang wartawan punya voicenote (rekaman) wawancaranya. Benar enggak, ini akan kita lacak. Kalau memang hoaks, harus ditindak secara Undang-undang ITE," pungkasnya. (jua/zul)