Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin meminta aparat kepolisian menangkap dan menindak tegas Ade Armando. Novel menilai Ade Armando telah menistakan agama, karenanya kasus Ade Armando harus diusut tuntas.
Hal itu dikatakan Novel sebagai tanggapan atas pernyataan Ade Armando yang menyebut perintah salat lima waktu tak ada di Alquran.
“Indonesia adalah negara hukum seharusnya aparat bisa jeli dan tegas mengambil tindakan untuk mencegah kegaduhan yang ditimbulkan atas provokasi dan adu domba oleh Ade Armando,” ucap Novel.
Novel Bamukmin khawatir masyarakat akan main hakim sendiri, jika aparat tidak mengambil tindakan tegas. Ia menyebut bisa saja membuat Ade Armando bonyok seperti Muhamad Kace.
Menutut Novel, aparat seharusnya bertindak tegas dengan menangkap Ade Armando karena sudah berulang kali menghina Islam.
“Kalau aparat yang punya wewenang tidak bertindak, lama-lama masyarakat bisa bertindak melakukan penghakiman jalanan seperti Kece yang bonyok walau di dalam penjara,” tegasnya.
Ia menegaskan pihaknya tak terlalu takut dengan isu yang berkaitan dengan sekularisme, pluralisme, liberalisme (sepilis) yang gencar digaungkan Ade Armando. Pasalnya, umat Islam tak mempan dengan kampanye-kampanye penyesetan tersebut.
“Golongan yang berpenyakit sepilis seperti Ade Armando sudah tertinggal jauh cara pemikirannya karena kaum sepilis sedang melakukan kampanye penyesatan umat Islam dengan moderasi agama,” terangnya.
Ia menyebut mayoritas umat Islam tidak akan terpengaruh dengan kampanye Ade Armando yang menyudutkan Islam.
“Itu pun sudah basi kecuali yang awam yang baru melek medsos mungkin baru terpengaruh. Di kalangan sepilis Ade Armando mungkin sudah jadi bahan tertawaan karena lemotnya otak Ade Armando hahaha,” tandas Novel. (pojoksatu/zul)