Mustafa Kemal Attaturk Dikaitkan dengan Sekulerisme, MUI: Bukan Berarti Dia Tak Bertuhan

Selasa 19-10-2021,08:00 WIB

Penggantian salah satu jalan dengan nama Mustafa Kemal Attaturk masih menjadi polemik. Pro kontra terus bemunculan, bahkan penamaan jalan tersebut dikaitkan dengan Pancasila.

Pengurus Harian Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme (BPET) MUI Pusat Makmun Rasyid menilai rencana pemerintah mengganti nama salah satu jalan di Jakarta dengan nama Mustafa Kemal Attaturk tidak menciderai umat Islam.

"Mustafa Kemal Attaturk sebagai pendiri Turki modern yang akan diabadikan tidak ada kaitannya dengan fatwa MUI soal pluralisme, liberalisme dan sekulerisme", kata Makmun Rasyid dalam keterangannya, Senin (18/10).

Dalam konteks fatwa MUI, menurut Makmun, tidak bisa digunakan sembarang tempat. Kita menolak kalau pluralisme, liberalisme dan sekularisme misalnya dijadikan pedoman bernegara.

"Jika Attaturk dikaitkan dengan pemikirannya yang sekulerisme, bukan berarti dia tidak bertuhan. Dia hanya memisahkan urusan agama dengan negara bukan menafikan eksistensi agama", pungkasnya.

Makmun menambahkan jika ada personal MUI yang menfatwakan keharaman penggunaan nama Attaturk itu bukan keterangan lembaga MUI resmi, melainkan penafsiran yang bersangkutan.

"Jika ada personal MUI yang menfatwakan keharaman akan penggunaan nama Attaturk itu bukan keterangan resmi lembaga. Jadi harus dibedakan antara penafsiran seseorang dengan keterangan resmi itu sendiri", tambahnya.

Lebih lanjut, Makmun Rasyid mengatakan langkah pemerintah yang hendak mengabadikan nama Attaturk tidak menyakiti umat Islam. Dan Indonesia dengan Pancasila sebagai dasar negara sudah mahfum.

"Selama ini juga pemerintah mengganti nama jalan dengan nama-nama tokoh tidak dari satu golongan. Dari beragam unsur dan golongan telah diabadikan. Lagi pula pemerintah Turki juga akan memberi nama jalan di depan KBRI Ankara dengan nama Ahmet Soekarno", jelasnya.

Sebelumnya, Duta Besar Republik Indonesia di Angkara Muhammad Iqbal, mengatakan Indonesia berencana mengganti nama salah satu jalan di Menteng dengan nama Mustafa Kemal Attaturk.

"Kami sudah meminta komitmen dari pemerintah DKI Jakarta untuk pemerintah memberikan nama jalan dengan founding fathernya Turki di Jakarta," kata Iqbal. (khf/zul)

Tags :
Kategori :

Terkait