Sesuai jadwal, tahun ini jika tidak dalam kondisi pandemi Covid-19, Bupati Brebes Idza Priyanti dijadwalkan bakal bertolak ke Australia atau Korea Selatan tahun ini untuk menghadiri agenda Open Goverment Partnership (OGP) di salah satu negara tersebut.
Namun, hingga saat ini masih menunggu undangan dari pihak penyelenggara, sehingga belum ada kepastian untuk jadwal keberangkatan.
Sekda Brebes Djoko Gunawan membenarkan adanya rencana agenda bupati Brebes bertolak ke Australia. Dikatakannya, ada dua negara yang kemungkinan menjadi tempat agenda program OGP, yakni antara Australia atau Korea Selatan. Namun terkait keberangkatannya hingga kini belum ada kepastian, lantaran masih pandemi Covid-19.
"Ke luar negeri ini rencananya untuk memenuhi undangan OGP. OGP ini merupakan gerakan mendorong transparansi dan keterbukaan dalam pemerintahan yang terdiri dari berbagai pemangku kepentingan," ujarnya.
Dijelaskannya, akhir 2020 lalu, Brebes terpilih masuk dalam agenda OGP. Di mana ada kemungkinan bahwa Bupati Brebes Idza Priyanti diundang ke Korea Selatan atau Asutraliai. Dalam program OGP tersebut, Bupati Idza Priyanti akan memaparkan program unggulan Kabupaten Brebes.
Program unggulan yang dimaksud, kata dia, yaitu Gerakan Kembali Bersekolah (GKB) dan Sambang Bansos. GKB sendiri merupakan program yang dicanangkan Bupati Idza pada 2017 silam yang meraih Top 45 Inovasi Layanan Publik secara nasional.
Sedangkan Sambang Bansos merupakan program perbaikan data yang dilakukan Pemkab Brebes untuk penyaluran bantuan sosial.
"Dan itu perjalanan dinas resmi, sekarang menunggu undangan dan izin. Kalau tidak ada undangan ya tidak jadi berangkat, jadi bisa saja berangkat bisa saja tidak. Tidak ada izin ya berarti tidak berangkat," jelasnya.
Untuk menghadiri undangan tersebut, diketahui Pemkab Brebes menganggarkan Rp500 juta untuk keperluan akomodasi bupati. Namun sekda mengaku, mengenai anggaran akomodasi belum diketahui, karena belum ada kepastian berapa orang yang akan berangkat mendampingi Bupati Idza Priyanti.
Terpisah, Kepala Bagian Umum Setda Brebes Setiawan Nugroho ditemui di Pendopo Bupati Brebes, Jumat (24/9) membenarkan adanya pembatalan kunjungan bupati ke Australia.
Menurut dia, dirinya tidak tahu persis alasan pembatalan kunjungan bupati ke Negeri Kanguru tersebut. Namun informasi yang diterima, kegiatan tersebut dialihkan secara virtual.
Atas pembatalan itu, anggaran sebesar Rp500 juta yang sebelumnya telah dipersiapkan untuk keperluan bupati selama di Australia pun dialihkan untuk kegiatan lainnya. Dia mengaku tidak tahu persis agenda kegiatan selama di Australia. Karena kewenangan atas rencana tersebut ada di Baperlitbangda.
"Bupati batal berangkat ke Australia, kalau jadi berangkat anggarannya sudah dialihkan. Karena anggarannya sudah diefisiensi. Karena pertimbangan bupati anggaran sedang defisit," pungkasnya. (ded/ima)