Nenek Tamah (94) dan Ridah (90) warga Desa Kalisoka RT 04 RW 05 Kecamatan Dukuhwaru menjadi pembicaraan hangat di masyarakat dan pemerintah.
Dua perempuan berusia lanjut yang merupakan saudara kandung itu bertahan hidup hanya mengandalkan pemberian dari tetangga, kerabat maupun dari relawan panti jompo.
Nenek Ridah (90), Rabu (23) mengatakan, keduanya tidak bisa beraktivitas secara normal. Sementara kakaknya, Tamah hanya bisa duduk di kursi dan pendengarannya juga kurang. Sedangkan dirinya masih bisa berjalan tetapi harus dibantu menggunakan tongkat kayu.
"Dulu saya pernah bekerja sebagai pencari gabah di sawah, bahasa sininya gampung. Tapi sekarang sudah tidak kuat, kaki saya sering sakit," katanya.
Dirinya sangat bersyukur, tambah Ridah, karena warga sekitar telah membantu selama ini. Tidak terkecuali kepada Relawan Panti Jompo Keliling Desa Kalisoka, Edi Sucipto (40) dan istrinya, Erinawati (38).
Dirinya juga menyebut jika Kades Kalisoka Ahmad Dumeri, sangat baik. Mereka sering kali memberikan bantuan. Baik berupa sembako, uang maupun lainnya.
"Pak Edi sering beri sembako, kades juga demikian. Saya pernah pas malam-malam lapar sekali, tiba-tiba kades datang dan memberi nasi berkat. Saya sangat bersyukur sekali," tambahnya.
Kondisi rumahnya, lanjut Ridah, sebelumnya rusak parah. Namun sekarang sudah lebih baik setelah mendapat bantuan dari warga sekitar. Saat ini, keduanya hanya membutuhkan makanan untuk bertahan hidup.
Dirinya ingin buah-buahan, karena sudah lama tidak makan buah.
Sedangkan Edi Sucipto didampingi Erinawati mengaku memang rutin memberikan bantuan kepada nenek Tamah dan Ridah.
Bantuan yang diberikan berupa sembako, diberikan setiap hari Jumat. Selain kedua nenek itu, pihaknya juga menyalurkan sedekah kepada puluhan nenek jompo lainnya. Utamanya yang hidup sebatangkara.
Anggaran untuk santunan itu, diperolehnya dari wali santri dan para donatur. Ada juga donatur yang dari luar kota dan luar negeri.
"Uangnya saya kumpulkan dan belikan sembako, kemudian dibagikan ke orang tua jompo. Saat ini, orang jompo yang saya sambangi jumlahnya sekitar 80 orang," ucapnya.
Sementara itu, Kades Kalisoka, Ahmad Dumeri mengemukakan, dua nenek itu sudah tercatat sebagai penerima bantuan langsung tunai dana desa (BLT DD). Selain itu juga dapat bantuan dari pemerintah daerah melalui program Jaminan Hidup (Jadup).
Kondisi kedua nenek itu memang sangat memprihatinkan. Namun warga di sekitar lokasi sangat tanggap dengannya. Warga acapkali memberikan bantuan, termasuk memperbaiki rumahnya.
Nenek Tamah dan Ridah mendapat perhatian serius dari warga dan pemerintah desa serta pemerintah daerah. (guh/ima)