Wakil Menteri Keuangan Ungkap Kondisi Keuangan Negara Semakin Rumit

Selasa 31-08-2021,07:00 WIB

Pemerintah melalui Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyatakan kondisi keuangan negara saat ini semakin rumit di tengah gejolak kasus Covid-19 di Indonesia.

"Masalah semakin rumit, keuangan negara semakin rumit," kata Suahasil dalam Launching d'maestro, Senin (30/8).

Disampaikan Suahasil, pandemi Covid-19 telah mengubah banyak hal, termasuk ekonomi dunia dan Indonesia. Dari alasan itu, pemerintah perlu melakukan berbagai pembatasan di ruang publik, demi menekan penularan Covid-19.

Berangkat dari kebijakan itu, pemerintah pun mengeluarkan sejumlah insentif untuk dunia usaha menengah bawah sampai menengah atas. Selain itu, pemerintah juga menggelontorkan bantuan sosial (bansos) agar masyarakat di kelompok menengah ke bawah bisa bertahan hidup.

"Hal ini membuat anggaran belanja negara banyak tersedot untuk penanganan pandemi Covid-19," ujarnya.

Kemenkeu mencatat sejak 2020, pemerintah menganggarkan dana untuk program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Rinciannya, pemerintah menganggarkan dana sebesar Rp695 triliun untuk PEN 2020, lalu sebesar Rp774 triliun pada 2021, dan sebesar Rp321,2 triliun untuk 2022.

Sedangkan Perum Bulog mencatat penyaluran bantuan beras selama Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah mencapai 288 ribu ton, terhitung sejak pertama kali PPKM Darurat berlakukan pada awal Juli 2021 hingga 27 Agustus 2021.

"Penyaluran bantuan beras PPKM darurat oleh Perum Bulog sebesar 288 ribu ton secara cepat waktu," kata Direktur Utama Bulog Budi Waseso, dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, Senin (30/8).

Selain itu, Bulog juga telah menyalurkan bantuan sosial lainnya dari Cadangan Beras Pemerintah untuk penanggulangan bencana. Di mana sampai dengan 27 Agustus 2021 mencapai 4.207 ton tersalurkan.

"Secara total distribusi dilakukan Perum Bulog pada tahun ini mencapai 292 ribu ton," ujarnya.

Sementara itu, jika melihat bantuan sosial pada 2020, pihaknya mencatat total distibusi mencapai sebesar 544 ribu ton. Jumlah itu terdiri dari beras bantuan presiden (banpres) 82.977 ribu.

"Selain itu untuk bantuan sosial 450 ribu ton dan CBP untuk kegiatan penanganan bencana sebesar 11.873 ribu ton," pungkasnya. (der/zul/fin)

Tags :
Kategori :

Terkait