PPKM Berlanjut, Jukir dan Pedagang Trasa Bertahan Hidup dengan Menjual Aset

Jumat 27-08-2021,14:55 WIB

Imbas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) bukan saja dirasakan pelaku usaha di obyek wisata. Juru parkir dan pedagang di Taman Rakyat Slawi Ayu (Trasa) juga mengalami hal yang sama.

Penanggungjawab juru parkir Trasa Rudi Siswanto, Jumat (27/8) mengatakan, saat ini kondisi sejumlah juru parkir dan pedagang di Trasa Kabupaten Tegal sangat memprihatinkan. 

Selama PPKM Darurat hingga Level 4 dan 3, mereka mengalami kesulitan ekonomi. Mereka tidak ada pendapatan karena Trasa ditutup untuk umum. 

"Selama pandemi, para pelaku usaha di kawasan Trasa minim pendapatan. Praktis, mereka menjual asetnya untuk bertahan hidup," katanya. 

Saat ini, tambah Rudi, jukir dan pedagang banyak yang sudah menjual barang berharga untuk menyambung hidup. Namun, itu bagi yang punya aset. Mereka yang tidak punya terpaksa meminjam uang ke saudara atau lainnya. 

Selama pandemi, para pelaku usaha di Trasa baru mendapatkan bantuan sekali. Bantuan berupa beras sebanyak 5 kilogram itu berasal dari Dinas Sosial. Sedangkan dari Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM, belum ada sama sekali. Padahal, pelaku usaha di kawasan Trasa merupakan binaan dinas tersebut. 

"Sebenarnya kami masih membutuhkan bantuan. Karena sampai sekarang tidak ada pendapatan untuk kami. Trasa masih ditutup untuk umum," tambahnya.

Sebelumnya, Sub Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Jawa Tengah Wilayah Tegal-Pekalongan menggelontorkan bantuan sosial (Bansos) sebesar Rp15 juta untuk Kabupaten Tegal. 

Wakil Bupati Tegal Sabilillah Ardie mengatakan, bansos itu dibagikan untuk petugas penanganan Covid-19 di lingkungan pasar tradisional. Untuk teknisnya, nanti kepala pasar yang membagikan.

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Tegal Suspriyanti menjelaskan, seluruh pasar tradisional di Kabupaten Tegal saat ini sudah ada Satgas Covid-19. Mereka selalu menjaga di pintu masuk pasar untuk mengecek suhu tubuh pengunjung dan pedagang pasar. Anggota satgas itu diambil dari paguyuban dan petugas UPTD Pasar. 

"Uang bantuannya untuk operasional mereka, nanti bisa berupa barang," jelasnya. (guh/ima)

Tags :
Kategori :

Terkait