Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion Dedi Kurnia Syah berpendapat agar pemerintah tidak perlu berlebihan menanggapi mural Jokowi 404 Not Found.
Terlebih aparat ingin memburu pembuatnya. Padahal, selama ini kritik mural tidak jadi persoalan.
Sebab, satiran lewat mural bukanlah tindakan kriminal yang berbahaya.
“Merespons secara represif pada konten mural rasanya berlebihan, kritik sosial melalui seni mural bukan hal baru, dan selama ini tidak menjadi persoalan,” ucap Dedi, Minggu (15/8).
Menurutnya, baik presiden maupun bawahannya harus lebih bijaksana dalam menghadapi kritikan dari masyarakat.
“Presiden Jokowi saya kira perlu lebih bijaksana dalam merespons kritik, meskipun mungkin Jokowi tidak tahu-menahu,” katanya.
“Setidaknya dia dapat perintahkan kepolisian untuk tidak terlalu sensitif, terutama pada soal remeh semacam itu,” katanya.
Dedi menambahkan, terlalu klasik jika menilai adanya mural kritikan terhadap Presiden Joko Widodo dianggap sebagai sebuah kebebasan berpendapat.
“Berpendapat itu sudah hak dasar yang seharusnya tidak diganggu selama kita masih menganut sistem politik demokrasi,” imbuhnya dikutip dari Pojoksatu.
Yang harus dilakukan pemerintah, kata Dedi, harus mampu menjamin ketertiban masyarakat dengan tidak mendikte masyarakat.
“Justru yang perlu ditekankan adalah soal kewajiban negara menjamin ketentraman warganya, salah satunya dengan tidak mendikte kegiatan warga negara sesuai kemauan penguasa, selama itu bukan tindakan makar,” tegasnya. (ral/rmol/pojoksatu/ima)