Buru Enam Teroris MIT Poso, Tiga Jenderal Ikut Keluar Masuk Hutan

Kamis 12-08-2021,10:00 WIB

Perburuan terhadap enam anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) terus dilakukan personel TNI-Polri. Bahkan tiga jenderal turun tangan memburu enam anggota yang telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Wakasatgas Humas Ops Madago Raya, AKBP Bronto Budiyono mengatakan tiga jenderal yang diaksud adalah Kapolda Sulteng Irjen Polisi Abdul Rakhman Baso, Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf, dan Kepala Operasi (Kaops) Satgas Madago Raya, Brigjen Polisi Reza Arief Dewanto.

"Ketiganya bahkan bermalam di Pos Sekat yang biasa ditempati personel TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Madago Raya dalam memburu para DPO," katanya dalam keterangannya dikutip laman resmi Polri, Rabu (11/8).

Dikatakan Bronto, para jenderal tersebut memberikan arahan langsung pada anggota Satgas Madago Raya. Mereka terjun ke lapangan dengan mengendarai motor trail.

“Kapolda Sulteng, Danrem 132 Tadulako dan Kaops Madago Raya setelah memberikan arahan kepada personel Satgas Madago Raya langsung turun ke lapangan dengan menunggangi motor trail,” ungkapnya.

Dijelaskannya, para jenderal ikut berpatroli menggunakan motor dengan menyisir beberapa perkampungan di wilayah Kecamatan Poso Pesisir Selatan (PPS). Selain memburu para DPO anggota MIT Poso pimpinan Ali Kalora, tiga jenderal tersebut juga menyapa warga.

Sebelumnya, Polri mengingatkan agar teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Sulawesi Tengah yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) segera menyerah. Jumlah DPO MIT Poso diyakini tinggal enam dari 9 orang lagi, setelah tiga tewas ditembak aparat keamanan dalam sepekan.

Waka Satuan Tugas Humas Operasi Madago Raya AKBP Bronto Budiono meminta agar 6 anggota MIT Poso, segera menyerahkan diri. 

"Sesuai dengan DPO teroris yang dikeluarkan Polri, sebanyak 9 orang jadi sisa 6 orang. Kami mengimbau agar sisa DPO teroris yang ada di Pegunungan Biru baik di wilayah Poso, Sigi, dan Parimo untuk segera menyerahkan diri baik-baik supaya tidak ada jatuh korban lagi guna diproses sesuai hukum dan kembali ke NKRI," katanya dalam keterangannya, Minggu (18/7).

Dalam sepekan terjadi dua kali baku tembak antara Satgas Madago Raya dengan DPO MIT Poso. Sebanyak tiga DPO tewas dalam kontak tembak yang terjadi pada Minggu (11/7) dan Sabtu (17/7).

Dua jenazah teroris yang ditembak mati pada 11 Juli 2021 telah dimakamkan Rabu (14/7) malam setelah diotopsi dan diambil sidik jarinya. Namun, Tim Disaster Victim Indentivication (DVI) dan Inafis Polda Sulawesi Tengah masih membutuhkan bukti pendukung berupa sampel DNA dari anggota keluarga untuk identifikasi kedua jenazah. (gw/zul/fin)

Tags :
Kategori :

Terkait