Mantan Sekertaris Kementerian BUMN Said Didu mempersoalkan TKA Cina yang terus masuk ke Indonesia sejak tahun 2016.
Namun tidak ada tanggapan apapun. Eksistensi TKA Cina di Indonesia sangat kuat.
“Saya persoalkan TKA Asing dari China sejak 2016 (saat masih di dalam pemerintahan) tapi seakan berteriak di padang pasir. Mereka sangat kuat. Bahkan aturan selalu diubah demi memudahkan mereka masuk ke Indonesia.Semoga tiba saatnya kita kembali berdaulat,” tulis Said Didu di akun Twitter-nya.
Merespon itu, Ferdinand Hutahaean kemudian mempertanyakan pesawat Merpati dari Cina saat Saidu Didu masih di Kementerian BUMN.
“Jadi mengapa dulu pesawat merpati dari Cina saat anda masih berkuasa hingga Merpati bangkrut? Apakah anda merasa bangkrutnya Merpati itu adalah sebuah prestasi besar saat anda menjabat?” tulis Ferdinand Hutahaean.
Mantan kader Partai Demokrat ini menilai, persoalan TKA Cina tak perlu dipermasalahkan. Sebab kehadiran mereka justru menggerakkan ekonomi rakyat. Dia pun menyindir orang yang suka menjual ayat suci untuk kekuasaan.
“TKA Cina itu berperan dalam menaikkan pergerakan ekonomi, beda sekali dengan yang cuma jualan ayat,” ujar Ferdinand Hutahaean.
Dikutip dari Fin, terdapat sebanyak 34 TKA asal Indonesia melalui Bandara Soekarno Hatta pada Sabtu lalu. Padahal saat ini sedang penerapan PPKM level 4.
Direktorat Jenderal Imigrasi memastikan 34 TKA itu merupakan pemegang Izin Tinggal Terbatas (Itas) dan sudah memenuhi aturan Satgas Penanganan Covid-19.
Mereka juga telah mendapat rekomendasi untuk diizinkan masuk dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Soekarno-Hatta. (fin/fajar/ima)