“Penjelasan kondisi ekonomi nyatanya lagi tidak baik karena pandemi Covid-19 menciptakan ketidakpastian di bidang ekonomi,” cetusnya.
Apalagi, klaim pertumbungan ekonomi ini jelas bertolak belakang dengan nalar publik yang tengah kesulitan di tengah pandemi Covid-19 sekarang.
Kendati sekalipun klaim pertumbuhan ekonomi itu didukung dengan data akurat.
“Juli, Agustus, September (masuk) triwulan ketiga pertumbuhan ekonomi kita memburuk tapi Diumumkan 7.07 persen,” ujarnya.
“Jelas ini artinya masyarakat merasa dibohongin,” tandasnya. (jpg/pojok/ima)