Mardani PKS Angkat Bicara soal Pesawat Kepresidenan: Mengecat di Masa Pandemi Itu Tidak Bijak

Rabu 04-08-2021,14:56 WIB

Menghabiskan anggaran hingga Rp2,1 miliar hanya untuk pengecatan pesawat kepresidenan di masa pandemi membuat kebijakan ini disorot.

Politisi PKS Mardani Ali Sera ikut bersuara terkait hal ini. Menurut Mardani, pengecatan itu bukan sesuatu hal yang bijak dari pemerintah. 

Apalagi rakyat Indonesia masih susah payah dengan pandemi Covid-19 yang belum juga usai.
 
“Mengecat pesawat kepresidenan di masa pandemi itu tidak bijak,” ujar Mardani pada sebuah video yang ia posting di Twitter pribadinya, Rabu (4/8).

Ia pun menyebut, harusnya pemimpin memiliki sisi humanis yang peka, sehingga dapat merasakan apa yang masyarakat rasakan saat ini.

“Pemimpin mestinya memiliki standar moral dan etika yang betul-betul lembut dan mudah terenyuh,” lanjutnya.

Harusnya, lanjut anggota DPR RI ini, anggaran pengecatan pesawat ini dialihkan untuk pemulihan ekonomi. Terlebih bagi mereka yang di-PHK karena pandemi.

“Mestinya bisa dibilang ditunda atau alihkan bagi masyarakat yang lebih perlu. Banyak sekali PHK, banyak sekali masyarakat yang tidak dapat bekerja,” lanjutnya.

Mardani mengibaratkan pemimpin adalah ayah dari rakyatnya, sehingga mereka harus menyayangi dan mengasihi rakyatnya. Bukan melakukan tindakan yang tidak penting untuk rakyat.

“Mari pemimpin contohkan menjadi ayah bagi rakyatnya, bukannya saat rakyatnya susah pemimpinnya malah mengecat sesuatu yang tidak urgent,” pungkasnya.

Dikutip dari Fajar, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono meluruskan, pengecatan ulang Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 sudah direncanakan sejak 2019.

“Dapat dijelaskan bahwa pengecatan pesawat ini telah direncanakan sejak 2019 serta diharapkan dapat memberikan kebanggaan bagi bangsa dan negara,” kata Heru di Jakarta, Selasa (3/8).

Kata dia, sejatinya, pengecatan Pesawat BBJ 2 ini terkait dengan perayaan Hari Ulang Tahun ke-75 kemerdekaan Republik Indonesia pada 2020.

Proses pengecatan sendiri merupakan pekerjaan satu paket dengan Heli Super Puma dan Pesawat RJ.

Pesawat RJ adalah pesawat Kepresidenan British Aerospace RJ 85 (BAe-RJ 85) atau biasa disebut RJ-85 yang biasa dipakai oleh wakil presiden untuk melakukan kunjungan kerja.

“Namun pada 2019, pesawat BBJ 2 belum memasuki jadwal perawatan rutin sehingga yang dilaksanakan pengecatan terlebih dahulu untuk Heli Super Puma dan pesawat RJ,” beber Heru.

Tags :
Kategori :

Terkait