Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan kesan Presiden Joko Widodo atas kasus positif Covid-19 dalam jumpa pers virtual usai mengikuti Rapat Terbatas pada Senin (2/8).
Diungkapkannya, puncak kenaikan kasus positif Covid-19 harian selama sebulan terakhir disyukuri Presiden Joko Widodo, karena hanya mencapai 56.757 kasus pada tanggal 15 Juli.
Budi mengatakan, Jokowi bersyukur karena angka tambahan kasus positif secara harian tidak mencapai 70 ribu kasus, seperti yang diperkirakan pemerintah.
"Bapak Presiden menekankan, selain kita bersyukur kita harus tetap waspada, karena memang virus ini sulit diduga," ujar Budi dikutip melalui siaran langsung Sekretariat Presiden.
Budi menyatakan, hingga hari ini penanganan Covid-19 di dalam negeri sudah menunjukkan perbaikan dari sepekan sebelumnya. Karena menurutnya, angka tambahan kasus positif dan tingkat keterisian tempat tidur (BOR) sudah mulai menurun.
"Akibatnya dari penurunan (kasus positif Covid-19) itu, tekanan di rumah sakit seperti di DKI Jakarta, Jawa Barat dan (provinsi) yang besar-besar, sudah terlihat penurunan yang signifikan," paparnya.
Meski begitu, Budi justru melihat daerah lain di luar Pulau Jawa yang kini mengalami peningkatan kasus positif yang masih tinggi.
Karena itu, dirinya menekankan pesan Jokowi yang meminta agar upaya testing dan tracing kasus positif bisa digencarkan di daerah luar Pulau Jawa.
Budi menuturkan, upaya testing dan tracing menjadi satu kunci untukenekan potensi penularan di masyarakat. Hal itu katanya, sudah teruji dilakukan di daerah-daerah Pulau Jawa yang kini angka tambahan kasus positifnya mulai melandai.
"Berdasarkan pengalaman di Jawa, kita akan segera replikasikan di luar Jawa. Jadi bagaimana testing-nya ditingkatkan, supaya cepat mengetahui siapa yang kena," ungkapnya.
"Kalau ada yang kena kita pindahkan juga ke tempat isolasi terpusat, agar mereka bisa diisolasi dengan cepat, agar tidak menularkan ke keluarganya," tandas Budi menambahkan dikutip dari RMOL. (rmol.id/ima)