Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal mencatat, realisasi pendapatan pada APBD 2020 lalu mencapai Rp1,01 Triliun. Itu disampaikan Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono saat membacakan sambutan dalam rapat paripurna di DPRD setempat pada Rabu (21/7) siang.
Menurut Dedy Yon, pada Tahun Anggaran (TA) 2020, pemkot mencatatkan realisasi pendapatan sebesar Rp1,017 triliun dengan realisasi belanja Rp1,047 triliun.
"Dengan telah dilaksanakan persetujuan bersama raperda pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2020, maka akan segera mengajukan proses lebih lanjut kepada gubernur untuk mendapatkan evalusi dan persetujuan," katanya.
Selain Pendapatan dan Belanja, Pemkot Tegal juga mencatatkan defisit anggaran di tahun 2020 sebesar Rp30.691.386.010.
Juru Bicara Fraksi PAN Ely Farisati mengatakan, realisasi pendapatan di 2020, kurang dari target sebesar Rp37 miliar, atau terrealisasi 96,5 persen dari target yang ditetapkan dalam APBD Ubahan 2020. Sementara realiasi belanja daerah, dari target Rp1.048 triliun, tidak terserap sebesar Rp136 miliar atau terealisasi 88,5 persen dari alokasi.
"Sehingga terjadi pergeseran defisit anggaran daerah sebagaimana yang dilaporkan dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA) APBD 2020," ujarnya.
Sementara, Juru Bicara Fraksi Gerindra Sisdiono Ahmad menyampaikan, laporan realisasi penggunaan anggaran sebesar 88,5 persen menunjukan kinerja OPD tertentu kurang maksimal. Sehingga menghasilkan SILPA yang cukup tinggi.
"Sekalipun itu dapat menutup defisit anggaran tahun berikutnya, tetapi akurasi penyusunan anggaran menjadi kurang tepat dan mencerminkan defisit semu," ujarnya. (muj/ima)