Gunakan Kalimat Dipindahkan ke Papua saat Marah, Risma Dikritik Pengamat: Kesannya Itu Wilayah Tertinggal

Rabu 14-07-2021,16:29 WIB

Meski dalam keadaan marah, sepatutnya Menteri Sosial Tri Rismaharini sebagai pemimpin tidak mengeluarkan kata -kata yang menimbulkan kontroversi di hadapan publik.
    
Aksi marah-marah Risma yang juga bernada ancaman memindahkan anak buahnya ke Papua dinilai tidak mencerminkan sikap seorang pemimpin.

Hal ini seperti dikatakan Direktur Eksekutif Democracy and Electoral and Empowerment Partnership (DEEP) Neni Nur Hayati.
 
"Mestinya semarah apapun, beliau (Risma) dapat menahan emosi dan tidak mengeluarkan kata kata yang menjadi resisten untuk publik," demikian kata Neni dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Rabu siang (14/7).

Neni mengatakan, emosi adalah hal wajar. Meski demikian Risma harus mampu mengontrol diri.

Kata Neni, jangan sampai luapan emosinya justru terkesan merendahkan Papua sebagai salah daerah di ujung timur Indonesia.

"Hanya bila Bu Risma hilang kontrol di luar kesadaran dengan seolah merendahkan Papua, ada baiknya minta maaf," tandas Neni.

Menyikapi anak buahnya yang dinilai berkinerja buruk, Neni menyarankan Risma tetap menyampaikan dengan bahasa yang santun. Apalagi hingga memunculkan resistensi dan menyinggung publik.

"Ini kan seolah frasa “dipindahkan ke Papua” kesannya Papua itu wilayah tertinggal, merendahkan budaya Papua dan lain-lain," demikian kata Neni.

Dalam kunjungannya ke Kota Bandung, Jawa Barat, mantan wali Kota Surabaya dua periode itu memarahi anak buahnya karena tidak becus dan cuek saat tim Tagana sedang menyiapkan makanan di dapur umum.

Politisi PDIP itu mengaku jengkel dan mengancam tidak segan-segan memindahkan para Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemensos yang bertugas di Bandung ke Pulau Papua.

"Saya tidak mau melihat seperti ini lagi. Kalau seperti ini, saya pindahkan semua ke Papua. Saya enggak bisa pecat orang kalau nggak ada salah tapi saya bisa pindahkan ke Papua," demikian pernyataan Risma ke ASN yang bertugas di Balai Wyata Guna Kota Bandung. (rmol.id/ima)

Tags :
Kategori :

Terkait