Terus Didesak Lockdown Jakarta, Luhut: Mati Semua Rakyat Nanti Kalau Dilockdown

Rabu 07-07-2021,06:00 WIB

Desakan agar pemerintah menerapkan lockdown Jakarta terus bergulir. Namun, pemerintah tidak akan melockdown ibukota, meski terjadi lonjakan kasus Covid-19.

"PSBB itu lahirnya dari bawah. Di satu provinsi ingkn melakukan itu. Diajukan ke pemerintah disahkan oleh Kementerian Kesehatan. Kalau PPKM ini dari pusat. Bisa langsung ke berbagai provinsi atau secara nasional. Jadi dua hal yang berbeda," tegas Koordinator PPKM darurat yang juga Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dalam sebuah acara podcast di Jakarta, Selasa (6/7).

Luhut menegaskan tak ada yang aneh dari kebijakan PPKM Mikro. Dia menyebut Jakarta tengah darurat. Karena itu ditetapkan PPKM darurat. "Nggak ada yang aneh. Mikro ini kita mau seperti Jakarta. Beberapa spot-spot saja yang kita buat. Karena itu juga dimungkinkan. Sekarang keadaan-keadaan darurat sekarang ini kita ambil lebih besar lagi," terang Luhut.

Dia menyebut Jakarta tidak lockdown karena pemerintah memikirkan nasib rakyat. "Lockdown tidak segampang itu juga. Mati semua rakyat nanti kalau dilockdown. Jadi kita pikir-pikir bagaimana kita seimbangkan dan masih bisa. Sekarang pertanyaan juga kalau lockdown. Apa bisa kita lockdown? Itu pertanyaan berikutnya. Belum tentu juga bisa," urainya.

Luhut menyatakan proses pengambilan keputusan tidak sesederhana itu. Banyak pertimbangan-pertimbangan lain sebelum dieksekusi.

Sementara itu, kasus penularan COVID-19 di Indonesia terus meningkat. Pada Selasa (6/7), kasus harian mencapai 31.189 orang. Total keseluruhan kasus positif Corona berjumlah 2.345.018 kasus.

Penambahan terbanyak terjadi di DKI Jakarta. Yaitu sebanyak 9.439 kasus. Diikuti Jawa Barat 7.239 kasus dan Jawa Tengah 4.048 kasus.

Untuk jumlah penderita COVID-19 yang sembuh pada Selasa (6/7 juga bertambah 15.863 orang. Totalnya menjadi 1.958.553 orang. Pasien sembuh paling banyak terjadi di DKI Jakarta. Yaitu 6.100 orang.

Sedangkan kasus kematian akibat COVID-19 juga masih bertambah. Jumlah pasien Corona yang meninggal dunia bertambah 728 orang. Totalnya menjadi total 61.868 orang.

Kematian terbanyak terjadi di Jawa Tengah dengan 232 kasus kematian. Selain itu, Satgas COVID-19 mencatat, jumlah kasus aktif yang mencakup penderita COVID-19 yang masih menjalani perawatan dan isolasi mandiri, bertambah 14.598.

Sehingga jumlah keseluruhan menjadi 324.597 kasus aktif. Terdapat pula 86.969 orang yang masuk dalam kategori suspek. Hasil tersebut didapat setelah dilakukan pengujian terhadap 183.053 spesimen dari 136.765 orang di ratusan jaringan laboratorium di seluruh Indonesia. (rh/zul/fin)

Tags :
Kategori :

Terkait