Sampel atau spesimen hasil swab pasien positif Covid-19 di Kabupaten Tegal dikirim ke Laboratorium Kesehatan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk pemeriksaan sequens genomik. Hal itu dilakukan karena Pemkab Tegal curiga adanya tanda varian baru Covid-19 B.1.617.2 atau varian yang pertama kali muncul di India.
"Spesimen swab dari RSUD dr Soeselo secepatnya dikirim ke laboratorium kesehatan UGM. Ini untuk memastikan apakah varian baru atau bukan," kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Tegal, Sarmanah Adi, Selasa (15/6).
Sarmanah mengatakan, berdasarkan hasil tim surveilans di lapangan, mencurigai adanya tanda-tanda penyebaran Covid-19 varian India di Kabupaten Tegal.
Seperti diketahui, belakangan kasus Covid-19 di Tegal melonjak cukup pesat hingga rata-rata per hari ada 56 kasus baru. Bahkan Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal mencatat dalam waktu sebulan ada penambahan 1.620 kasus baru.
Sementara Data kasus Covid-19 di website covid19.tegalkab.go.id, Selasa (15/6) malam, total ada 8.061 kasus. Dari jumlah itu 123 orang masih dirawat, 390 isolasi mandiri, 375 meninggal dunia, dan 7.173 dinyatakan sembuh.
"Sedikitnya ada enam kriteria dasar pengiriman sampel swab untuk pemeriksaan sekuens genomik," sambung Sarmanah.
Menurutnya, kriteria itu di antaranya adanya penularan Covid-19 secara cepat di lokasi tertentu. Kemudian adanya kelompok rentan, seperti usia 18 tahun ke atas yang mulai terpapar Covid-19.
Serta adanya orang yang pulang dari perjalanan ke luar negeri.
"Kriteria selanjutnya ada orang yang sudah pernah positif Covid-19 kembali terpapar. Dan, kasus kematian pada penderita dengan penyakit menular lain seperti HIV dan TBC meningkat," pungkasnya. (yer/zul/gun)