Pihaknya juga mengklaim bahwa selama ini sudah mengamati pergerakan pasukan gabungan TNI-Polri. “Hanya saja yang kami amati hingga kini pasukan setan masih melakukan operasi militer di area perkampungan penduduk lokal,” ujarnya.
Untuk lokasi perang terbuka dimaksud, yakni di muara Kabupaten Puncak Ilaga.
“Jangan ganggu aktifitas sipil di Distrik Gome karena TPN-OPM dan pasukannya sudah masuk ke lokasi untuk berperang,” tegasnya.
Pihaknya juga membantah telah melakukan pembakaran dan membunuh ternak babi sebagaimana keterangan Polri. “Itu bukan kami dan kalau Kapolda mengatakan ruang gerak kami sudah dibatasi dan kami adalah pendatang di Ilaga itu salah,”
“Saya ada di Ilaga dan lucu kalau mengatakan saya adalah pendatang,” pungkas Sebby. (pojoksatu/zul)