BREBES- Pascabanjir yang menerjang wilayah Desa Cikuya, Kecamatan Banjarharjo, Rabu (24/3) malam, warga setempat sudah mulai beraktivitas seperti biasa. Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Desa Cikuya Sekod.
Sekod mengatakan, banjir di wilayahnya terjadi hanya beberapa jam saja. Air merendam puluhan rumah di wilayahnya sekitar dua jam.
"Cuma beberapa jam saja, Mas, tadi malam juga sudah surut. Ini karena di Cikuya daerahnya cukup tinggi," terangnya.
Dijelaskannya, pascabanjir warga langsung melakukan bersih-bersih rumah. Mereka menyingkirkan sampah-sampah yang tertinggal dan lumpur banjir.
"Warga sudah kembali beraktivitas seperti biasa. Memang tadi malam pascabanjir warga juga langsung bersih-bersih," ucapnya.
Terpisah, Kepala BPBD Brebes Nuhsy Mansur mengatakan, dampak banjir ini tidak terlalu parah. Tidak ada kerusakan harta benda dan korban jiwa.
"Kejadian ini tidak terlalu parah yang hingga menyebabkan korban harta benda. Bahkan, beberapa jam juga sudah surut," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, sempat diguyur hujan deras selama lima jam, tiga pedukuhan di Desa Cikuya Kecamatan Banjarharjo terendam banjir, Rabu (24/3). Akibatnya, puluhan rumah di tiga pedukuhan tersebut terendam banjir.
Kepala Desa (Kades) Cikuya Sekod membenarkan informasi banjir yang merendam di wilayahnya tersebut. Dikatakannya, sebelum banjir itu terjadi, di wilayahnya tersebut sempat turun hujan dengan intensitas cukup tinggi.
"Hujan turun sejak pukul satu siang tadi hingga jam tujuh malam. Sehingga, Sungai Kabuyutan yang ada di dekat pemukiman warga meluap dan merendam puluhan rumah," ujarnya.
Dijelaskannya, tiga pedukuhan yang sempat terendam banjir yakni Dukuh Cariang, Nanggerang dan Dukuh Cikuya. Akibatnya, puluhan rumah di dua pedukuhan yang terdampak tersebut terendam banjir.
"Kurang lebih di tiga pedukuhan itu ada puluhan rumah yang terendam banjir akibat luapan Kali Kabuyutan," jelasnya.
Ditambahkannya, banjir kali ini merupakan yang terbesar. Pasalnya, sebelumnya meskipun hujan deras terjadi di wilayah tersebut tetapi tidak mengakibatkan banjir.
"Banjir ini mungkin yang paling parah. Sebab, sebelumnya belum pernah terjadi banjir meskipun hujan deras di desa kami," ucapnya.
Dirinya mengungkapkan, kondisi Kali Kabuyutan yang sudah mulai dangkal dimungkinkan menjadi penyebabnya. Padahal, pihaknya sudah meminta untuk dilakukan normalisasi di kali tersebut. Namun, hingga saat ini belum terrealisasi.