Menurutnya, masalah harus membayar vaksin ini juga muncul pada 54,9 persen warga yang bersedia divaksin.
Burhanuddin mengatakan, mereka tidak lantas bersedia divaksin jika harus membayar sehingga jumlah warga yang tidak bersedia divaksin bisa bertambah karena alasan tersebut. (pojoksatu/zul)