“Idealnya yang terpasang di lokasi itu CCTV milik pemerintah, bukan CCTV hotel,” tuturnya.
Farid pun meminta kepolisian untuk memastikan konten dari video berdurasi 30 detik itu. Dia khawatir kasus ini hanya dibesar-besarkan dan membuat kesalahpahaman.
“Ketika disebutkan perbuatan asusila, sejauh mana tindakan, apa betul mereka melakukan hubungan suami istri?” terangnya.
Terpisah, HRD Hotel Grand Metro M Doni Herdani mengaku kaget mengetahui adanya dugaan aksi tidak senonoh di belakang tempat kerjanya. Untuk mencegah hal serupa terjadi, pihaknya pun menambah penerangan di lokasi tersebut.
“Kita tambah lampu di belakang, supaya lebih terang,” ujarnya.
Pintu belakang hotel dijelaskannya tidak selalu di buka, khususnya malam hari. Sehingga tamu yang berkunjung lebih sering menggunakan pintu depan. “Lebih jarang dibuka,” katanya.
Dengan adanya kejadian tersebut, pihaknya menginstruksikan petugas keamanan untuk ikut mengawasi kawasan sekitar hotel. Khususnya hal-hal yang bisa mengganggu kenyamanan masyarakat di sekitar.
“Karena kami juga harus menjalin hubungan baik dengan warga sekitar,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, beberapa waktu lalu, publik sempat dikagetkan dengan video syur 19 detik milik Gisella Anastasia. Kini muncul video tak senonoh berdurasi 30 detik yang berlokasi di Kompleks Dadaha, Kota Tasikmalaya.
Pelakunya, sepasang muda-mudi yang diduga melakukan aksi tak senonoh di seputaran area jalur lingkar Dadaha tersebut. Aksi mereka sendiri terekam oleh Closed Circuit Television (CCTV) dan beredar di sebagian warga.
Dari informasi yang dihimpun Radar Tasikmalaya, video tersebut merupakan rekaman CCTV di belakang salah satu hotel bintang empat di Kota Tasikmalaya. Namun belum diketahui identitas dua muda-mudi tersebut.
Dari video berdurasi 30 detik itu, tampak dua sejoli sedang berpelukan di atas motor, dengan posisi berhadapan. Kondisi lokasi cukup gelap menandakan kejadian itu berlangsung malam hari.
Tetapi perempuan di video itu tampak menyadari adanya CCTV yang mengarah ke posisi mereka. Kedua remaja misterius itu pun langsung menyudahi aksi tak terpujinya itu.
Saat dikonfirmasi, Kepala UPTD Pengelola Dadaha Kota Tasikmalaya, Dadi Sopardi mengaku sudah mendengar informasi tersebut. Akan tetapi, dia pun tidak mengetahui pasti kapan aksi tersebut terjadi.
“Kami baru mendengar informasi saja, belum tahu secara detail,” ujarnya kepada Radar Tasikmalaya, Senin (25/1).
Menurutnya, untuk aksi mesum mungkin saja terjadi dan luput dari pengawasannya. Tetapi, dia ragu jika ada pasangan yang berani sampai melakukan hubungan badan. “Kemungkinan itu yang lagi pacaran,” tuturnya.