Vaksin virus corona (Covid-19) yang sebelumnya dijadwalkan tiba di Brebes bulan ini hingga saat ini belum juga tiba. Bahkan, dari informasi yang didapat, vaksin Covid-19 akan tiba pada Februari mendatang.
"Untuk vaksin di Kabupaten Brebes Februari, Mas tadi diundur," ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupateb Brebes dr Sartono melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Imam Budi Santoso, kemarin.
Dijelaskannya, saat ini untuk pertengahan Januari, vaksinasi telah dicanangkan di empat kabupaten/ kota di Jawa Tengah. Keempat daerah itu yakni Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Surakarta dan Magelang. Lainnya dilaksanakan pada Februari mendatang.
"Untuk kapan pastinya nunggu dari pusat. Ada 31 daerah yang diundur ke Februari, termasuk Brebes," ujarnya.
Untuk kuota vaksin yang akan didapat, kata dia, hingga saat ini belum berubah, yakni Brebes akan mendapatkan 2.113 vaksin. Namun, pihaknya berharap sambil menunggu pendistribusian nantinya jumlah vaksin yang akan diterima juga akan bertambah.
"Ya kalau harapan kita bisa bertambah. Harapannya sesuai dengan jumlah nakes kita. Sehingga tahapan ini (vaksinasi ke tenaga kesehatan) bisa terpenuhi," pungkasnya.
Seperti diketahui, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes dalam minggu-minggu ini akan menerima vaksin Sinovac Covid-19 yang sudah sampai di Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Di tahap awal ini, Pemkab Brebes akan mendapatkan 2.113 vaksin. Di mana, sesuai alokasi dari Pemerintah Pusat (PP) kurang lebih ada 1,4 juta. Sedangkan untuk tenaga kesehatan (nakes) di Brebes ada 6.004 orang.
"Tahap pertama nanti, kita akan mendapatkan 2.113 vaksin. Dan itu akan disalurkan ke mana-mana yang menjadi skala prioritas," ujarnya, Selasa (5/1).
Imam menyebutkan, untuk skala prioritas dalam vaksinasi Covid-19 yakni untuk tenaga medis. Jika itu sudah, nantinya vaksinasi Covid-19 akan dialokasikan untuk pelayan publik (TNI-Polri), serta untuk tenaga yang melayani kasus Covid-19.
"Selain itu juga nanti vaksinasi ini diperuntukkan bagi warga yang rentan. Di mana, di Brebes sendiri ada 900 ribu lebih warga yang rentan dan itu masuk prioritas. Hanya saja, kita masih menunggu droping dari provinsi," pungkasnya.(ded/ima)