Para pedagang kuliner di wilayah Kecamatan Randudongkal jadi korban order fiktif oknum tak bertanggungjawab. Pelaku mengatasnamakan petugas medis Puskesmas Randudongkal saat menjerat korban-korbannya.
Modus yang dijalankan pelaku adalah dengan cara memesan banyak makanan melalui pesan WhatsApp dan minta diantarkan ke Puskesmas Randudongkal. Tidak hanya itu, pelaku juga minta dibelikan pulsa dengan nominal ratusan ribu rupiah.
Namun begitu makanan sudah diantar ke puskesmas, pedagang pun baru sadar telah ditipu. Pasalnya pemesan ternyata tidak bekerja di pusat layanan kesehatan Randudongkal tersebut.
Sardho, panjual mie ayam bakso adalah salah satu korban order bodong itu. Dia mengaku rugi sembilan porsi mie ayam dan satu porsi bakso atau senilai Rp130 ribu, serta pulsa sebesar Rp400 ribu.
"Pelaku awalnya pesan lewat WA, komunikasinya halus, pakai bahasa jawa, saya percaya saja apalagi foto profilnya juga berpakaian dokter," kata Sardho, saat ditemui di tempat jualannya, Rabu (13/1).
Sardho menceritakan, setelah makanan dia siapkan, pelaku tiba-tiba menghubungi lagi minta dibelikan pulsa dan dijanjikan akan dibayarkan beserta makananya.
"Minta pulsa awalnya Rp100 ribu, lalu minta lagi Rp100 ribu yang ditujukan untuk dokter lainnya. Kalau ditotal ada tiga nomor nominal Rp400 ribu," imbuhnya.
Sardho saat itu berpikir petugas medis tengah menangani Covid-19 sehingga tidak bisa pergi kemana-mana. Untuk itulah dia menuruti pesanan itu. Namun ternyata situasi pandemi Covid-19 justru dimanfaatkan orang tak bertanggungjawab.
"Sampai puskesmas, perawat bilang tidak ada yang pesan makanan, dan ternyata ada tiga pedagang lain yang sudah kena itu," katanya.
Peristiwa yang sama juga dialami Zein Hasan, pedagang ayam gepuk di Randudongkal, Pemalang. Beruntung, karena lokasi jualannya dekat dengan puskesmas, dia kroscek langsung orderan itu ke puskesmas.
"Sudah saya buatkan 10 paket nasi ayam sesuai pesanan, tapi karena jualan saya dekat dengan puskesmas saya konfirmasi dulu, dan ternyata tidak ada yang pesan, nama pelaku juga tidak ada di puskesmas itu," ucap Zain.
Pelaku menurut Zein, menggunakan nama Zinatul Fanizah dan mengaku sebagai dokter di puskesmas. Adanya kejadian itu, dia pun memosting penipuan itu ke akun medsosnya dan menginformasikan ke rekan pedagang lain agar lebih berhati-hati. (sul/ima)