Musim penghujan membuat sejumlah jalan di Kota Tegal digenangi air setelah diguyur hujan. Salah satunya Jalan Rambutan di Kelurahan Kraton Kecamatan Tegal Barat. Karena tergenang, kondisi jalan tersebut tampak kumuh.
Padahal, merupakan akses yang ramai dilewati kendaraan dan menjadi penghubung bergeraknya roda perekonomian.
“Amat sangat kumuh. Jalan itu pun termasuk jalan penghubung ekonomi,” kata salah satu warga, Hendria Priatmana usai melewati jalan tersebut dengan kendaraan pribadinya, Sabtu (9/1) lalu.
Yang dimaksud Hendria, jalan tersebut menjadi akses menuju ke area kuliner sate blengong yang cukup terkenal, juga menjadi tembusan ke Jalingkut.
Hendria mengatakan, harus segera ada tindakan, khususnya peninggian Jalan Rambutan. Daerah tersebut selalu menjadi genangan setiap dilanda hujan, karena posisinya lebih rendah dari jalan-jalan subnya.
“Selain itu, normalisasi saluran air daerah sekitar harus mendapat perhatian agar bisa berkesinambungan,” jelas Hendria.
Terpisah, Sekretaris Komisi III DPRD Kota Tegal Sisdiono Ahmad meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Tegal melalui Bidang Bina Marga untuk tanggap terhadap persoalan jalan rusak, seperti yang terjadi di Jalan Rambutan. Diambil langkah darurat untuk memperbaiki, karena dalam posisi hujan membahayakan pengguna jalan.
“Diurug, tidak perlu bagus dulu, sambil menunggu program rehab,” ungkap Sisdiono.
Mengenai normalisasi saluran, Sisdiono menyarankan DPUPR mengerjakannya dengan program padat karya, melibatkan masyarakat sekitar untuk menyerap tenaga kerja yang masih menganggur. Lagi pula, masyarakat sekitarlah yang tahu persis kondisi saluran di wilayahnya masing-masing.
“Musim hujan, jalan bayak rusak, saluran mampet. Jadi harus tanggap,” tegas Sisdiono.
Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Bina Marga DPUPR Kota Tegal Setiabudi memastikan, untuk Jalan Rambutan tahun ini ada anggaran untuk pemeliharaan. (nam/wan/zul)