Kondisi Pasar Tanjung yang belum selesai sepenuhnya seringkali dikeluhkan oleh pemilik sejumlah kios di pasar tersebut. Hal itu lantaran, sejumlah kios ada yang menjadi korban tindak pembobolan (pencurian).
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Dinkopumdag) Brebes Maryono mengatakan, revitalisasi Pasar Tanjung tersebut dibangun dua tahap. Pertama, revitalisasi dilakukan tanpa ada pembangunan pagar. Sehingga, pasar yang terbuka dan langsung berhubungan dengan perkampungan cukup rawan.
"Sejak awal kita sudah memberitahukan kepada para pedagang dan kepala pasar bahwa revitalisasi pasar belum rampung. Dan ada lanjutannya, yakni membuat pagar," ujarnya.
Maryono mengungkapkan, revitalisasi Pasar Tanjung pada tahap pertama ini menelan anggaran Rp1,24 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Dengan anggaran yang cukup kecil untuk melakukan revitalisasi pasar tersebut, maka revitalisasi akan dilanjutkan menggunakan APBD Brebes.
"Revitalisasi selanjutnya akan dilanjutkan dengan APBD perubahan tahun 2021 atau APBD 2022 untuk pembuatan pagar. Untuk pengamanan saat ini di Pasar Tanjung memang minim," tambahnya.
Maryono mengungkap, sampai saat ini 60 persen dari total 24 pasar tradisional di Kabupaten Brebes kondisinya kurang layak. Namun untuk melakukan revitalisasi pasar membutuhkan anggaran yang sangat besar. Sehingga, revitalisasi pasar hanya bisa dilakukan secara bertahap dengan rutin dilakukan perawatan. (ded/ima)