Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal menilai tindak lanjut pemberdayaan bagi penghuni lokalisasi kurang maksimal. Sehingga saat ini banyak lokalisasi terselubung di wilayah Kabupaten Tegal.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal Hajjah Noviatul Faroh, Selasa (15/12) mengatakan, kendati tempat lokalisasi di Kabupaten Tegal sudah ditutup total, tetapi tindak lanjut pemberdayaan bagi para penghuninya kurang maksimal. Hal itu mengakibatkan banyaknya tempat prostitusi terselubung di Kabupaten Tegal.
"Saya sampaikan persoalan ini saat mengikuti Forum Lintas Perangkat Daerah Kabupaten Tegal," katanya.
Euforia penutupan sejumlah lokalisasi di Kabupaten Tegal, tambah Hajjah Noviatul Faroh, telah menggemparkan masyarakat luas. Namun, gebrakan itu tidak dibarengi dengan pemberdayaan bagi para Pekerja Seks Komersial (PSK). Tidak heran, mereka masih menjalani profesinya sebagai wanita penghibur dengan cara yang lebih rapih. Misal, melalui online atau media sosial. Setelah ada kesepakatan bertransaksi harga, mereka kemudian memanfaatkan fasilitas hotel atau penginapan yang tersebar di Kabupaten Tegal.
"Kami khawatir para PSK membuka di wilayah lainnya. Bukannya membubarkan malah semakin menjamur di wilayah lain,” tambahnya.
Penutupan lokalisasi, lanjut Hajjah Noviatul Faroh, khususnya di Peleman di Desa Sidaharja Kecamatan Suradadi dan lokalisasi Karanggondang di Desa Kesuben Kecamatan Lebaksiu, belum ada tindak lanjut dalam pemberdayaan masyarakat. Walau sudah diberikan bantuan dan pelatihan, tetapi tidak ditindaklanjuti dengan pengembangan usaha. Hal itu membuat para PSK masih bergelut dengan dunia malam.
"Ini bukan hanya tugas dinsos, tapi semua OPD harus ikut membantu menuntaskan prostitusi di Kabupaten Tegal. Tidak hanya ramai saat penutupannya saja," tandasnya.
Terkait dengan pandemi Covid-19 di Kabupaten Tegal, dirinya berharap penanganan penyebaran virus corona tidak hanya tugas dinas kesehatan (dinkes), tetapi juga menjadi tanggung jawab semua OPD. Sebab, virus itu telah mencapai level terbawah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Kendati pandemi Covid-19 masih berlangsung, tetapi program-program lainnya harus tetap berjalan. Seperti program mencegah kematian ibu dan bayi, stunting, persiapan tenaga medis hingga kader posyandu. (guh/ima)