Ganjar juga membenarkan adanya perbedaan data antara pemerintah pusat dengan daerah. Karena itu, sampai saat ini timnya sedang berupaya menyinkronkan data-data tersebut.
”Bagian data Dinkes selalu komunikasi dengan pengelola data di Kemenkes dan Satgas agar rilis data tidak berbeda terlalu banyak,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, Satgas Covid-19 sebelumnya merilis bahwa Jawa Tengah menjadi provinsi tertinggi dengan penambahan kasus terbanyak sejumlah 2.036, Minggu (29/11). Dengan penambahan itu, kasus aktif di Jawa Tengah berjumlah 14.376. (kan1)